JAKARTA - Menjadi seorang dosen terlihat keren dan terpelajar. Ini termasuk dalam profesi yang juga diincar sebagian orang, terutama mereka yang sangat concern soal pendidikan. Profesi ini akan sangat cocok untuk Anda yang kebetulan punya bakat mengajar dan tetap punya minat untuk belajar, dua hal yang tidak dimiliki semua orang.
Kalau ternyata Anda ingin menekuni profesi sebagai dosen, mungkin Anda bisa melihat tujuh fakta menarik soal profesi dosen di bawah ini seperti dikutip Qerja, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
1. Dosen Vs Guru
Apa sih perbedaan antara guru dan dosen? Bukankah keduanya sama-sama pengajar? Jelas berbeda dong. UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen memberikan definisi yang jelas soal perbedaan antara guru dan dosen.
Menurut UU No 15/2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
 Baca Juga: Menristekdikti Tuntut Peningkatan Kompetensi Dosen
Sementara menurut UU No 15/2005 pasal 1 ayat 2, dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
2. Dosen Harus Selalu Belajar
Dalam definisi dosen sudah disebutkan kalau dosen juga merupakan ilmuwan, jadi mereka yang menekuni profesi dosen ini harus siap belajar terus menerus karena penting untuk keilmuannya. Kondisi ini ditambah dengan fakta kalau ilmu pengetahuan selalu berkembang
Jadi seorang dosen haruslah siap dengan perubahan dan juga perkembangan, terutama yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya.
 Baca Juga: Hadapi Generasi Milenial, Kualitas Dosen Muda Wajib Ditingkatkan
3. Menjadi Dosen Harus Punya Kualitas Akademik yang Tinggi
Tentu saja dong, jenjang akademik seorang dosen memang lebih tinggi dari pada guru biasa.
Misalnya kalau Anda ingin menjadi dosen untuk mahasiswa setingkat program sarjana, maka Anda haruslah lulusan program pascasarjana. Sementara bila Anda berminat mengajar mahasiswa pascasarjana, maka mau tidak mau Anda haruslah lulusan program doktor.
Makin tinggi level pendidikan Anda, maka makin tinggi kualitas akademik Anda, yang membuat keahlian Anda dipertimbangkan universitas-universitas yang membutuhkan tenaga dosen.
Â
4. Pengakuan Dosen Sebagai Tenaga Profesional
Yang pasti seseorang tidaklah serta merta menjadi seorang dosen profesional, karena harus memiliki sertifikasi sebagai tenaga professional terlebih dahulu.
 Baca Juga: Dosen hingga Profesor Dunia Kumpul Bareng di Indonesia, Ini yang Dibahas
Untuk mendapatkan sertifikasi, para dosen haruslah memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya memiliki pengalaman kerja dua tahun sebagai tenaga pendidik di perguruan tinggi, dan lulus ujian sertifikasi yang diadakan perguruan tinggi terakreditasi.
Selain ujian sertifikasi, ada juga ujian kompentensinya loh. Ujian ini dalam bentuk penilaian portofolio yaitu penilaian pengalaman akademik dan professional dengan portofolio si dosen tersebut. Selain itu juga ada penilaian berdasarkan kemampuan, dokumen, plus rekomendasi dari para atasan, mahasiswa dan rekan seprofesi.
Â
Follow Berita Okezone di Google News