JAKARTA - Pada Maret 2018, produsen boneka terkenal Mattel merilis barbie edisi wanita yang menginspirasi. Salah satu sosok wanita hebat yang dijadikan boneka adalah Katherine Johnson. Banyak orang yang kagum atas pilihan Mattel ini karena mengingat kiprah Johnson di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Berikut perjalanan karier ahli matematika Katherine Johnson yang mempelopori ilmu ruang angkasa dan komputansi seperti disarikan dari berbagai sumber.
Lulus sekolah di usia muda
Katherine Johnson lahir dengan nama Katherine Coleman dari pasangan Joshua dan Joylette Coleman pada 26 Agustus 1918 di White Sulphur Springs, West Virginia. Ibunya, Joylette adalah seorang guru. Sementara ayahnya, Joshua bekerja sebagai tukang kayu, petani dan petugas kebersihan. Sejak kecil, anak bungsu dari empat bersaudara ini memang suka berhitung.
“Saya menghitung apa pun. Saya menghitung langkah-langkah saat berjalan, langkah-langkah menuju ke gereja, jumlah piring dan peralatan makan yang saya cuci, apa pun yang dapat dihitung,” demikian pernyataan Katherine seperti dikutip dari situs NASA. Katherine terus memperlihatkan keahliannya dalam bidang matematika dan mampu memecahkan berbagai persamaan matematika dengan mudah.
Meski memiliki bakat, Katherine hampir saja tidak bisa melanjutkan sekolah. Pada saat itu, sekolah umum di Greenbrier County tidak menawarkan kelas untuk anak-anak keturunan Afrika-Amerika selepas lulus kelas delapan. Namun, ayah Katherine menginginkan anak-anaknya melanjutkan pendidikan. Sang ayah membawa anak-anak Coleman pindah ke Institue, West Virginia agar bisa mengenyam pendidikan sekolah menengah. Benar saja, Katherine semakin menunjukkan bakat yang cemerlang. Ia berhasil lulus sekolah menengah atas pada usia 14 tahun. Ketika berumur 18 tahun, Katherine sudah menyandang gelar sarjana di bidang matematika dan Bahasa Prancis dari West Virginia State College.
Menjadi pengajar, sekolah lagi, berhenti kerja
Setelah lulus kuliah, Katherine bekerja sebagai pengajar di sekolah umum kulit hitam di Marion, Virginia. Dia menjadi guru selama beberapa tahun. Pada 1939, Katherine terpilih sebagai salah satu dari tiga orang keturunan Afrika-Amerika yang mendapat kesempatan mengikuti program pascasarjana di Universitas West Virginia. Tentu saja ia memilih mendaftar untuk program matematika.
Namun, Katherine tidak menyelesaikan sekolahnya. Masih pada tahun 1939, Katherine menikah dengan James F. Goble. Ia memutuskan untuk berhenti kerja sebagai guru, meninggalkan sekolah dan menjadi ibu rumah tangga.