BOGOR - Universitas Pertahanan (Unhan) siap menghadirkan para pakar pertahanan dunia dalam Internasional Defense Science Seminar (IIDSS) ke-2 tahun 2018, seminar ini akan dilaksanakan pada tanggal 11-12 Juli di Jakarta.
Seminar mengusung tema, “Strengthening defense diplomacy to address common security challenges”, tema ini diangkat untuk menjawab tantangan keamanan global dan dinamika lingkungan strategis pada tingkat regional maupun global.
Melansir keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (4/7/2018), Unhan akan mengundang para Rektor dan dekan dari 11 Universitas Pertahanan dunia antara lain dari Rusia, Inggris, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Korea, China, Malaysia, dan lain sebagainya.
Pada IIDSS 2017 lalu, seminar fokus terhadap bidang ilmu dan teknologi pertahanan, dan untuk tahun ini akan lebih menarik serta berkembang lebih besar lagi dengan pokok bahasan antara lain Global Diplomacy on Non Proliferation of Weapons of Mass Destruction (WMD); Cracking Down Transnational Organised Crimes (TOC) in the Asean Region; Terrorism and Separatism Challenges; Promoting Sustainable Resources Development; Sharing Best Practices and Strategies in Disaster Relief; dan Media and Information Warfare.
Salah satu yang menjadi Sub tema dalam seminar internasional ini adalah terkait dengan senjata pemusnah masal. Sub tema tersebut adalah Weapon of mass Destruction crisis potential in asia pacific, akan dipaparkan langsung oleh Col. Nikolay V. Nikolayuk dari Russian Feserstion, selain daripada itu, akan dipaparkan juga terkait preventing chemical weapons oleh Dr.Lijung Shang, seorang dosen ahli dari university of Bradford.
Dalam seminar ini juga menghadirkan Marie Isabelle Chevrier, seorang profesor dari Rutgers University-Camden USA, akan memaparkan hal penting terkait senjata biologis.