Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Perjuangan Turino, Petugas Parkir yang Puterinya Masuk UGM Tanpa Tes

Agregasi Kedaulatan Rakyat , Jurnalis-Senin, 04 Juni 2018 |13:41 WIB
Cerita Perjuangan Turino, Petugas Parkir yang Puterinya Masuk UGM Tanpa Tes
Dea bersama kedua orangtuanya (Foto: Dokumen UGM)
A
A
A

SLEMAN - Kegigihan berusaha dalam sebuah proses tidak pernah mengkhianati hasil. Agaknya begitulah yang kini dirasakan Turino Junaidi (47) seorang petugas parkir warga Rawa Simprug, Grogol, Jakarta Selatan.

Kehidupan pas-pasan yang dijalani ternyata tidak menyurutkan niatnya untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin. Berbagai upaya mulai bertugas parkir hingga menjadi ojek online pun dilakoni demi berjuang untuk mencapai tangga kesuksesan keempat anaknya.

Penghasilan dari mengatur kendaraan yang parkir di Pasar Kebayoran Lama dengan upah per bulan Rp1,5 juta ditambah uang mengojek online dan mengantarkan sayur setiap hari tampaknya cukup sulit untuk bertahan hidup di ibukota. Apalagi untuk menyekolahkan anak hingga mencapai bangku perkuliahan, mungkin hampir tak terpikirkan.

“Intinya bekerja sekuat tenaga asal halal untuk anak-anak. Saya ingin anak-anak saya pendidikannya tinggi karena lewat jalan itulah kita bisa mengubah jalan hidup,” ungkapnya kepada KRJogja.com, Senin (4/6/2018).

Perjuangan tak kenal lelah itu kini seakan terbayar meski belum lunas. Puteri kedua Turino, Dea Mandasari (18) berhasil diterima masuk ke Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemampuan dan ketekunan belajar bahkan membawa Dea masuk dengan tanpa tes ke Kampus Biru itu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement