Delapan semester, Dea mendapat beasiswa Bidikmisi sehingga ia tak perlu membayar uang kuliah. Namun mahasiswi ini tetap masih harus berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya selama di Yogyakarta, termasuk membayar asrama tempat tinggal selama kuliah.
Cita-citanya pun hanya satu yakni bekerja sukses dan membangunkan rumah untuk keluarganya yang sampai saat ini masih mengontrak. “Saya harus bisa membalas apa yang bapak ibu sudah berikan selama ini. Saya akan berusaha sekuat tenaga menempuh pendidikan dan nantinya bekerja lebih baik,” ungkap gadis kelahiran 28 Mei 2000 ini.
Potret kehidupan Dea merupakan satu dari ribuan sosok anak bangsa yang lahir dari keluarga kurang mampu. Namun gadis ini berhasil membuktikan bahwa kemiskinan ataupun keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang meraih asa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya.
(M Budi Santosa)