JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tingkat literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan masih terbilang rendah. Berdasarkan data OJK 2016, literasi keuangan di Indonesia dengan skala nasional baru mencapai 29,7%. Secara pelajar, bahkan lebih rendah baru mencapai 23,4%. Angka tersebut tak sejalan dengan inklusi keuangan yang terus merangkak naik mencapai 67,8%.
Oleh sebab itu, OJK berusaha menjangkau literasi keuangan pada pelajar dengan meluncurkan modul e-learning untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara menyatakan, peluncuran modul digital ini untuk bisa menarik anak muda mempelajari keuangan sejak dini. Maka, modul pun dibuat dengan visual yang menarik dan berupa permainan.

"Hardcopy kan sudah diterbitkan hingga pelosok. Tapi kurang praktis, itu cukup tebal bukunya dan biaya kirim mahal. Tapi kan dengan ini bisa murah, jangkauan juga lebih jauh," ujarnya di Gedung Radius Prawiro, Kompleks BI, Jakarta, Senin (21/5/2018).