Menurutnya, dengan posisi Indonesia yang beragam suku, agama, budaya berbeda serta akan memasuki bonus demografi tiga tahun lagi, tak perlu untuk saling menjelekkan, mengirimkan berita hoax yang bisa memecah belah dan jadi petaka demografi.
"Mari kita membangun media sosial untuk menjadikan karakter manusia inspiratif, berpikiran positif, membangun bangsa, dan menguatkan persatuan," tuturnya.
Pihaknya juga mengajak mahasiswa untuk rajin belajar, berjuang, berinovasi, dan bekerja untuk Indonesia lebih baik ke depan.
(Susi Fatimah)