JAKARTA - Melihat penderita disleksia yang kesulitan dalam membaca, menulis atau mengeja, mendorong mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945, Dimas Bagus GP menciptakan aplikasi permainan (game) untuk penderita disleksia.
Disleksia pada umumnya terjadi pada anak-anak, dan penderitanya dapat diketahui dari ketidakmampuannya dalam menyusun atau membaca kalimat dengan terbolak-balik.
Mahasiswa Teknik Informatika itu mengatakan, game tersebut dapat membantu anak penderita disleksia agar dapat membaca sebuah kalimat dengan benar.
“Game ini berfungsi untuk membantu terapi anak disleksia biar dapat membaca sebuah kata.” tutur Dimas seperti dilansir dari laman Untag, Kamis (19/10/2017).
Dimas mengaku, sebelumnya aplikasi permainan tersebut sudah ada. Namun yang membedakan adalah rentang umur yang ditargetkan dan level permainannya. Untuk aplikasi ini, Dimas menargetkan anak diseleksia dengan rentang umur 7 sampai 12 tahun, dengan bentuk permainan menemukan sebuah suku kata.