SURABAYA - Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya berada pada rangking di urutan ke-57 dari total 4.470 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia. Pencapaian tersebut dinilai sangat luar biasa.
Apalagi, dari banyaknya jumlah PTS di Jawa Timur (Jatim), Untag menjadi salah satu PTS dengan akreditasi A. Menurut catatan yang ada hanya ada 7 PTS di provinsi Jawa Timur (Jatim) yang terakreditasi A.
Baca juga: Keren! Mahasiswa Surabaya Ciptakan Game untuk Penderita Disleksia
"Pencapaian luar biasa ini tentu saja tak lepas dari peran serta semua pihak. Mulai dari sarana prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang profesional dan berprestasi," terang Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tujuh Belas Agustus (YPTA) Surabaya, Bambang DH, Senin (19/8/2019).
Bambang menyebutkan, dalam ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-74, sektor pendidikan masih menghadapi kerikil-kerikil tajam dalam pengembangannya, terutama soal mutu. Meski demikian, YPTA Surabaya membuktikan mampu meraih dan mempertahankan kualitasnya.
Baca juga: Hebat, Mahasiswa Ciptakan Robot Pembersih Lantai
Pihaknya telah menyelesaikan gedung baru 10 lantai, ini akan mendukung proses belajar mengajar mahasiswa baru. Sedangkan untuk SDM juga mendapatkan perhatian khusus dengan meningkatkan kesejahteraannya.
"Untag berada di ranking urutan ke-57 dari total 4 470 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia," ungkap Bambang.
Sedangkan di jenjang SMP dan SMA juga mendapatkan capai prestasi yang luar biasa. Diketahui ada 2 guru SMP-Tag yang menjadi guru inti dalam pembuatan soal ujian nasional, yaitu untuk bidang studi Matematika dan Bahasa Inggris.
“Ini membuktikan kualitas pengajar kami juga bagus. Rasio antara guru dan siswa di SMP dan SMA di bawah YPTA tetap dipertahankan, agar output dari proses belajar mengajar berkualitas," papar mantan Wali Kota Surabaya ini.
Baca juga: Mahasiswa Ciptakan Aplikasi Pemutar Musik Berbasis Android
Di Finlandia, sambungnya, manajemen pengelolaan pendidikannya sangat bagus. Guru minimal S2, satu kelas diberi lebih dari 1 guru. Selain itu, satu rombongan belajar maksimal hanya 20 siswa. Sehingga guru dalam mendampingi dan mendidik tidak bersifat classical tapi indivual.
Kuba adalah negara tidak kaya tapi kualitas pendidikannya bagus. Kuncinya pada rasio antara murid dan gurunya. Dulu, saat masih menjabat di Kota Pahlawan dia punya cita-cita untuk menerapkan rasio ideal untuk sekolah-sekolah negeri.
"Mempertahankan rasio penting, karena bila guru kewalahan maka kualitas pendidikanlah yang dipertaruhkan. Satu orang guru saat ini mendidik 40-50 siswa, sehingga rasio dikorbankan. Padahal pada tahun ini motto peringatan HUT RI adalah, ‘SDM Unggul, Indonesia Maju’. Jadi rasio itu penting,” jelasnya.