"Temuan-temuan itu menunjukkan bahwa murid-murid sekolah dasar masih memanfaatkan Bahasa Melayu. Tapi di tingkat sekolah menengah, penggunaannya telah berkurang, dan di tingkat masyarakat, lebih sedikit orang yang menggunakan Bahasa Melayu," kata Hajah Sariani, pelaksana jabatan wakil direktur DBP.
Jajak pendapat yang dijalankan dari November 2016 hingga Mei 2017 itu diikuti lebih dari 1.000 responden dari kalangan murid sekolah dasar, 1.600 dari sekolah menengah dan mahasiswa serta 500 anggota masyarakat.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat penggunaan Bahasa Malaysia di antara warga-warga negara Brunei. Secara keseluruhan, ujar Sariani, penggunaan Bahasa Malaysia mengecewakan karena banyak orang memakai bahasa gado-gado, antara Melayu dan Inggris.
(Susi Fatimah)