BANDAR SERI BEGAWAN - Daya tarik Bahasa Melayu di Brunei Darussalam memudar, menurut hasil penelitian terbaru Biro Bahasa dan Sastra Brunei (DBP).
Hasil penelitian menunjukkan hanya 50,5 persen masyarakat di kesultanan itu berkomunikasi menggunakan Bahasa Melayu di rumah.
Hanya 31,5 persen warga Brunei berbicara Melayu, yang merupakan bahasa resmi negara itu. Sementara 38,8 persen menggunakan Melayu bersama rekan-rekannya di tempat kerja. Demikian laporan hasil penelitian.
Penelitian juga menunjukkan ada penurunan tajam penggunaan Bahasa Melayu di antara para siswa sekolah menengah. Hanya 48,6 persen di antara mereka yang menggunakannya bahasa itu di rumah sementara 38,8 persen berbicara Melayu dengan sesama teman dan 43,7 persen menggunakannya di sekolah.
Namun, jajak pendapat itu juga memperlihatkan bahwa 82,2 persen siswa sekolah dasar berkomunikasi dengan Bahasa Melayu di rumah. Selain itu, Melayu menjadi bahasa favorit bagi 80,3 persen siswa tingkat itu ketika mereka bercakap-cakap dengan teman dan 62,1 di antara mereka menggunakan Melayu di sekolah.