Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sempat Tak Diminati, Unpam Targetkan Tampung 100 Ribu Mahasiswa

Afriani Susanti , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2016 |08:40 WIB
Sempat Tak Diminati, Unpam Targetkan Tampung 100 Ribu Mahasiswa
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

PAMULANG - Enam belas tahun lalu, nama Universitas Pamulang (Unpam) mungkin membuat orang mengernyitkan alis, tidak dikenal. Namun kini, kampus yang dijuluki "Universitas Paling Murah" itu menjadi rumah bagi 58 ribu mahasiswa.

"Dulu Unpam tidak sebesar ini, gedungnya masih kecil. Bahkan di awal kami berdiri, ada satu program studi (prodi) hanya diisi satu mahasiswa," ungkap Rektor Unpam, Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., ketika berbincang dengan Okezone, baru-baru ini.

Salah satu penyebab Unpam tidak diminati di masa lalu adalah pengelolaannya yang kurang rapi. Berdiri pada 2000, manajemen Unpam berada di bawah Yayasan Primajaya. Lahan dan semua aset yang dipakai Unpam sendiri merupakan "pinjaman" dari Yayasan Sasmita Jaya pimpinan Darsono. Ketika itu, Darsono yang sedang fokus mengembangkan SMEA Sasmita Jaya memberi tenggat waktu kepada Yayasan Primajaya untuk mandiri dalam waktu tujuh tahun.

Namun, hingga tahun keempat, Unpam hanya menjadi almamater bagi 120 mahasiswa. Darsono, melalui Yayasan Sasmita Jaya, kemudian mengambil alih manajemen Unpam. Di era inilah masa uang kuliah murah di Unpam dimulai. Mulai dari Rp100 ribu per bulan, kini mahasiswa Unpam cukup mengeluarkan uang Rp200 ribu setiap bulannya untuk menjalani studi. Tidak ada beban uang gedung atau biaya lainnya.

"Walaupun kuliah dengan biaya Rp200 ribu, mahasiswa Unpam tidak minder. Mereka tetap senang dan bangga bisa lulus dari perguruan tinggi," ujar Dayat.

Dayat mengakui, animo masyarakat untuk masuk Unpam sangat tinggi. Mereka pun datang dari Sabang sampai Merauke. Saat ini, sedikitnya 58 ribu mahasiswa menempuh pendidikan tinggi di bawah asuhan 1.400 dosen Unpam.

"Kami menargetkan, dalam waktu empat tahun ke depan, ada 100 ribu mahasiswa berkuliah di Unpam," ujar Dayat.

Memenuhi target ini, imbuh Dayat, tentu tidak mudah. Salah satunya untuk memenuhi rasio dosen dan mahasiswa agar sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

"Dalam waktu setahun, kami akan menyekolahkan 400 calon dosen untuk memenuhi rasio tersebut," tandasnya. (bersambung).

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement