Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pendidikan Bermutu Tak Harus Mahal

Afriani Susanti , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2016 |16:13 WIB
Pendidikan Bermutu Tak Harus Mahal
Rektor Unpam Dayat Hidayat. (Foto: Afriani S/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kualitas selalu dihubungkan dengan biaya pendidikan yang harganya selangit. Akibatnya, masih banyak anak-anak di Indonesia yang belum bisa tersentuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Padahal, kata Rektor Universitas Pamulang Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., pendidikan tidak harus mahal. Kuncinya terletak pada manjemen pengelolaan kampus.

Dia memaparkan, setiap bidang pendidikan memiliki acuan standar, termasuk tentang "ongkos" yang harus dibayar mahasiswa. Misalnya, bidang kedokteran. Kampus A mematok harga sekian ratus juta. Kemudian, harga yang tidak jauh berbeda dipatok sebagai biaya pendidikan di kampus B.

"Kemudian apa yang membedakan? Ilmu yang dipelajari mahasiswa juga sama. Mungkin yang berbeda pada fasilitas," ungkapnya.

Dayat menilai, bila sebuah perguruan tinggi mahal karena fasilitas, maka itu menjadi hal yang relatif. Sebab, semua tergantung pada pasar yang akan dituju kampus tersebut. Di sisi lain, perguruan tinggi juga harus bisa memanfaatkan semua potensi yang mereka miliki. Prinsip itulah, kata Dayat, yang dilakukan Unpam sehingga bisa menekan biaya kuliah yang harus dibayar mahasiswanya.

Rata-rata biaya kuliah di Unpam sendiri Rp1,2 juga per semester. Beban ini bisa dibayar mahasiswa dengan cara mencicil Rp200 ribu setiap bulan. Tidak hanya itu, mahasiswa tidak dibebankan uang gedung dan biaya lainnya.

"Unpam mungkin dianggap sederhana bila dibandingkan dengan kampus-kampus yang serba mewah. Tapi kemudian saya pertanyakan kembali, apa bedanya ruangan yang hanya beralas ubin dengan lantai yang dilapisi permadani? Kan tidak ada manfaatnya juga. Jadi dana tersebut dialokasikan untuk hal yang lebih berguna lainnya," paparnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement