Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Periskop: Menanti Wajah Baru Ujian Nasional

Afriani Susanti , Jurnalis-Jum'at, 08 Januari 2016 |07:02 WIB
Periskop: Menanti Wajah Baru Ujian Nasional
Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: dok. Okezone)
A
A
A

Tidak hanya itu, meski ada perubahan pola ujian dan pengetatan di berbagai prosedur pelaksanaan, UN masih diwarnai tindak kecurangan. Nyatanya, tahun lalu kebocoran soal UN masih terjadi.

Direktur Eksekutif Institute for Education Reform (IER) Universitas Paramadina itu melihat, potensi ini pun masih ada. Alasannya, perilaku curang sudah menjadi kebiasaan di kalangan pembelajar kita. Selain itu, keinginan guru, sekolah dan siswa untuk bisa mendapatkan nilai sempurna pada UN turut menyuburkan potensi tersebut.

Bahkan, kata Abduhzen, penghargaan sekolah berintegritas dalam pelaksanaan UN yang diberikan Mendikbud Anies Baswedan kepada 503 kepala sekolah di seluruh Indonesia pun bukan jaminan UN tahun ini akan bebas kecurangan.

"Jadi walaupun sekarang UN bukan penentu kelulusan, karena sudah terbiasa, jadi pikirannya tetap curang. Belum ada perubahan perilaku. Setiap orang kan ingin mendapatkan hasil yang baik, tapi proses pembelajaran yang berlangsung tidak menunjang untuk mendapatkan hasil yang baik tersebut," jelasnya.

Sejak tahun lalu, Kemdikbud juga menerapkan UN berbasis komputer. Tahun ini, sekolah pelaksana UN berbasis komputer pun akan diperbanyak. Namun, Abduhzen mengingatkan, Kemdikbud perlu memerhatikan betul situasi dan kondisi yang ada.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement