Kegiatan atas kerjasama SPAk dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Australia-Indonesia Partnership of Justice (AIPJ) ini, cukup mendapatkan perhatian serius dari anak-anak SD di Makassar. Awalnya, panitia penyelenggara menargetkan 1.000 anak namun yang hadir mencapai 1.200 murid SD.
Plakat rekor Muri kategori menyebarluaskan pesan antikorupsi dengan pendekatan menyenangkan ini diserahkan langsung oleh Manager Muri J Ngadri yang disaksikan Pelaksana Harian (Plh) Deputi Pencegahan KPK Cahya Hardianto Harefa.
Ketua Panitia Penyelenggara Sri Wahyuni berharap kegiatan ini memunculkan benih-benih antikorupsi yang terpatri di masing-masing anak dan menyebarluaskan ke anak-anak yang lain. Di pilihnya metode bermain ini, kata Sri Wahyuni, sesuai masa anak-anak yakni bermain dan belajar agar lebih mudah diresapi anak-anak di usianya.
Sementara Cahya Hardianto Harefa mengatakan, untuk pencatatan rekor Muri jenis kegiatan kampanye antikorupsi dengan bermain ini sudah dijalankan di beberapa daerah lain seperti di NTB.
"Virus antikorupsi tepatnya di mulai dari rumah. Dari ibu yang mengajarkan ke anak-anak. Dan, dari ribuan anak-anak yang berpartisipasi hari ini diharapkan bisa menularkan ke anak-anak yang lain lagi," kata Cahya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)