Sebelum VCU, George Mason University (GMU) dan University of New Hampshire sudah lebih dulu mengadopsi teknologi pemindaian iris mata di kampus. GMU mengeluarkan hingga USD1.500 untuk satu alat pemindai.
Sementara itu, mahasiswa VCU menyampaikan kekhawatiran mereka pada laman resmi Facebook kampus. Sebagian mahasiswa menilai, sistem tersebut "menyeramkan dan tidak perlu" dan menganggapnya serupa dengan upaya mencatat sidik jari semua mahasiswa. Kian maraknya penggunaan data biometrik meningkatkan kekhawatiran tentang privasi dan kritik tentang bagaimana data tersebut disimpan dan potensinya untuk diretas atau dicuri.
Kamera iris di VCU mengidentifikasi 220 titik unik di iris penggunanya. Kemudian, kamera mencetak nomor yang sesuai dengan rencana makan setiap mahasiswa.
"Kami tidak akan menyimpan foto iris mata mahasiswa. Ia hanya akan berupa nomor, seperti kartu identitas bernomor unik yang memiliki relasi dengan Anda," tutur Barr.
(Rifa Nadia Nurfuadah)