Selain jenis durian Semar, UNS juga menyerahkan sejumlah bibit durian bersertifikat untuk dikembangkan lebih lanjut di daerah Gunung Pati seperti durian Petruk, durian Matahari dan durian Otong (bukan Monthong).
"Ke depannya potensi pengembangan durian ini masih sangat terbuka, tidak hanya di kawasan Gunung Pati Semarang. Namun juga bisa di lakukan di daerah lainya," ungkap Endang.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS siap mendukung penuh inovasi ini. Menurut Ketua LPPM UNS, Prof. Darsono, pihaknya akan menerjunkan para peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk mengangkat kebun tersebut menjadi sentra durian unggul.
"Kami siapkan pakar durian, pemuliaan tanaman dan ahli landscape untuk menata kebun agar bisa menjadi plasma nutfah. Dengan begitu, dalam lima hingga 10 tahun ke depan kami berharap daerah menjadi berbeda karena tersentuh inovasi," tuturnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)