SOLO - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat inovasi sebagai solusi lahan parkir di perkotaan. Karya ini mungkin bisa dipakai oleh Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama yang terkendala menyediakan lahan pakir sepeda motor menyusul kebijakannya melarang jalur protokol dilalui kendaraan roda dua.
Alif Datu Nurjati Prasetyo, mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur UNS menjelaskan, bertambahnya kendaraan dan terbatasnya lahan parkir menimbulkan masalah tersendiri. Namun dia prihatin jika penambahan pembangunan lahan parkir akan mengurangi ruang terbuka hijau.
Sebab itulah Alif merancang suatu lahan parkir yang dibangun tanpa mengurangi vegetasi hijau. Rancangan itu diberi nama rooftrellen.
"Rooftellen merupakan suatu desain lahan parkir berkonsep dua lantai itu berupaya memaksimalkan penggunaan ruang dan tetap mengadopsi elemen ruang terbuka hijau," jelas Alif.
Menurut Alif, lahan parkirnya dibangun pada tanah seluas 500 m2. Rancangannya memiliki dua fungsi dalam satu ruang, namun tetap berorientasi alam. Dengan begitu, ia mampu memberi solusi agar kebutuhan perparkiran terpenuhi namun tidak mengurangi unsur adanya ruang hijau di perkotaan.
Gedung perparkiran karya Alif juga memiliki aspek sosial berupa ruang gathering, aspek kreativitas berwujud galeri, dan aspek lingkungan mempertahankan vegetasi hijau dengan pohon besar yang tidak boleh ditebang.