Melihat kebutuhan tersebut, sejumlah pihak mulai membuka akses pendidikan lintas negara. Salah satunya adalah ABCDE, inisiatif dari Aristia Chen, Founder ABCDE sekaligus CMO Mazuta Group, yang menargetkan 1.000 warga Indonesia untuk kuliah ke China dan Taiwan.
“Program ini dapat memberikan kualitas hidup bagi generasi muda yang lebih baik melalui pendidikan, terutama bagi mereka yang berminat kuliah di China dan Taiwan,” ujar Aristia dalam konferensi pers di Surabaya, Rabu (9/7/2025).
Pada batch pertama, 150 peserta bootcamp akan disaring menjadi 20 penerima sertifikasi nasional dan 5–10 orang yang dibiayai studi ke luar negeri.
Seleksi dimulai dari pendaftaran lewat Google Form dengan commitment fee Rp 500 ribu. Peserta mengikuti bootcamp daring dua bulan dan berpeluang lanjut ke pelatihan bahasa dan persiapan keberangkatan. Fee dikembalikan jika kehadiran di atas 80 persen. Program ini menyasar lulusan SMA/SMK yang belum bergelar sarjana, punya pengalaman kerja minimal dua tahun, dan tidak sedang menerima beasiswa lain.
“Sedangkan, target penerima beasiswa degree atau non degree, antara lain lulusan SMA/SMK/Sederajat, Warga Negara Indonesia, belum bergelar Sarjana (S1)/Sarjana Terapan (D4), memiliki pengalaman bekerja minimal 2 tahun setelah lulus SMA, serta tidak sedang menerima beasiswa lain pada saat mendaftar dan selama periode menerima beasiswa ini,” papar Aristia.
(Khafid Mardiyansyah)