Tingkatkan Toleransi Agama, Guru Dibekali Literasi Keagamaan Lintas Budaya

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Jum'at 21 Februari 2025 20:10 WIB
Tingkatkan Toleransi Agama, Guru Dibekali Literasi Keagamaan Lintas Budaya (Foto: Okezone)
Share :

3. Tiga Kompetensi

Sementara itu, Direktur Program Institut Leimena, Daniel Adipranata, mengatakan LKLB mengajarkan tiga kompetensi utama untuk hidup dalam masyarakat majemuk. Pertama, kompetensi pribadi, yaitu bagaimana seseorang mengenal agamanya dalam memandang relasi dengan sesama manusia termasuk mereka yang berbeda agama. Kedua, kompetensi komparatif, yaitu mengenal agama lain dari sudut pandang pemeluk agama itu sendiri. Ketiga, kompetensi kolaboratif, yaitu mendorong kerja sama satu sama lain tanpa sekat agama atau saling curiga untuk menyelesaikan persoalan kemanusiaan yang menjadi tantangan bersama.
Daniel menjelaskan workshop LKLB diikuti oleh guru-guru yang sudah lulus dari program pengenalan LKLB yang diadakan secara online selama 1 minggu. Dalam workshop ini, guru diajarkan menginsersikan nilai-nilai LKLB ke dalam modul pembelajaran kemudian menerapkannya di ruang kelas.
“Program LKLB yang dimulai sejak 2021 sudah diikuti oleh 9.258 guru dari berbagai sekolah dan mata pelajaran dari 37 provinsi di Indonesia. Inisiatif program ini dimulai dari tokoh-tokoh agama terpandang seperti Buya Syafi’i Maarif, Prof. Amin Abdullah, dan mantan menteri luar negeri RI, Alwi Shihab,” kata Daniel.

4. Toleransi Agama

Senada dengan itu, Penasihat Program Institut Leimena, Budi Setiamarga, mengatakan LKLB mendorong seseorang untuk beragama lebih dewasa. Toleransi sering kali hanya dimaknai secara pasif tanpa mengganggu keyakinan satu sama lain, sebaliknya dalam LKLB, setiap pemeluk agama didorong untuk terlibat satu sama lain, memiliki keterbukaan, dan mau bekerja sama untuk kebaikan.
“LKLB mendorong keimanan kita menjadi kokoh sekaligus mampu memahami orang lain sebagaimana mereka memahami dirinya. Dengan pemahaman itulah, kita mencari titik temu untuk berkolaborasi,” kata Budi.
Pegiat dan pemerhati pendidikan di Perkumpulan Pengembang Pendidik Interreligius (PaPPIRus), Listia Suprobo, menambahkan insersi nilai-nilai LKLB akan menjadi modal sosial untuk bangsa Indonesia karena menghasilkan generasi penerus bangsa yang mengenal dirinya, mengenal orang berbeda, dan siap saling bekerja sama demi bangsa, umat, dan kemanusiaan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya