JAKARTA - Masa pembelajaran, selepas libur semesteran dimulai. Berbagai kegiatan sekolah pun banyak digelar. Mengawali pembelajaran, SD Unggulan Aisyiyah (SDUA) Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, menggelar acara outbound untuk seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.
Tidak hanya untuk siswa, acara pun dilakukan untuk orang tua siswa berupa diskusi parenting dengan narasumber Ibu Wulan Tri Puji Utami, S. Pd., M. Pd. yang merupakan dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Acara outbound dan diskusi parenting SDUA Ngemplak, Sleman ini digelar di Resto Moelih Ndeso, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Kepala Sekolah SD Unggulan Aisyiyah (SDUA) Ngemplak, Putri Dwi Septiani, S. Pd, dalam sambutannya menyebutkan bahwa kegiatan Parenting dan Outbound dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat jiwa kekeluargaan dan saling mengenal satu sama lain, dikarenakan tahun-tahun sebelumnya sempat terhenti karena adanya Covid dan Alhamdulillah kegiatan di luar jam sekolah perlahan-lahan terlaksana, serta ucapan terima kasih untuk komite sekolah dan guru SDUA Ngemplak yang sudah berkontribusi dalam berjalannya acara tersebut.
Hal senada disampaikan juga oleh Ketua Komite Sekolah SDUA Ngemplak, Sleman, Ersina Rakhma. Dia menyebutkan kegiatan outbound diharapkan membuat anak-anak menjadi lebih akrab dengan teman-temannya. Sedangkan kegiatan parenting diharapkan akan memberikan wawasan baru kepada orangtua murid dalam mendidik anak-anaknya.
Dalam kesempatan itu narasumber diskusi parenting, Wulan Tri Puji Utami, S. Pd., M. Pd., menekankan mengenai "Penguatan Peran Keluarga dalam Mendidik Karakter Anak Generasi Alpha".
Menurutnya, generasi Alpha tumbuh dalam era yang didominasi oleh teknologi, internet, dan media sosial. Oleh karena itu, orang tua perlu menjembatani kesenjangan generasi tersebut dengan memahami dan mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka.
Tentunya, kata Wulan, orang tua butuh strategi khusus untuk mendidik mereka agar menjadi anak yang mahir teknologi namun tetap menghargai nilai-nilai kekeluargaan.
"Orang tua juga harus memahami kebutuhan anak yang berbeda-beda, seperti sensori, psikologis, edukasional, dan lainnya," jelas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)