JAKARTA - Aksi demo mahasiswa ITB menolak kerja paruh waktu yang diberikan pihak kampus sangat disayangkan. Hal ini dinilai karena kurangnya sosialisasi dari pihak kampus ITB kepada mahasiswa penerima beasiswa UKT.
Menurut Pengamat Pendidikan Ina Liem, sebenernya kebijakan kerja paruh dampak sangat positif. Banyak manfaat yang didapat mahasiswa seperti pengalaman kerja di resume, soft skills seperti kolaborasi, komunikasi, time management, dan sebagainya.
"Ini dibutuhkan di dunia kerja nantinya. ITB sekaligus memberikan pendidikan karakter di sini, untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup memang perlu diperjuangkan, bukan sekedar diminta. Ini bagian dari revolusi mental bangsa supaya tidak bermental tangan di bawah," ujarnya saat dihubungi Okezone.com.
Padahal bila dilihat waktu kerjanya cuma 2 jam/minggu. Seharusnya mahasiswa berpikiran sisi positifnya sebanyak apa dari kerja waktu tersebut.
“Demo itu malah merugikan bagi mahasiswa ITB, karena HRD perusahaan akan was-was untuk merekrut lulusannya (khususnya yang ikut demo kemarin), karena itu menunjukkan mental/karakter. Ini bukan pemaksaan, tapi pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan lulusannya masuk dunia kerja. Semua HRD yg saya wawancara mengatakan lebih suka merekrut lulusan yang sudah ada pengalaman kerja/magang. ITB sudah melaksanakan tugasnya, malah didemo,” tegasnya.
Menurutnya, kebijakan ini sudah selaras dengan prinsip inklusif dan berkeadilan. Serta sudah ada penerima dari erbagai beasiswa seperti Bidik Misi.
“Yang mampu bayar hingga program internasional yang mahal juga ada, untuk subsidi silang. Sekarang pun sudah minta keringanan, dan sudah mau ditampung. Lalu kenapa fokus pada sisi negatifnya? Kenapa tidak fokus sisi positifnya saja? Hasil yang didapat apa? Hal ini membuat kita kebablasan memperjuangkan hak, tapi lupa dengan kewajiban,” ujarnya.
Namun demikian, dirinya menilai pihak internal dari ITB ada masalah pada sosialisasi. Ada penjelasan yang kurang tepat. Seharusnya bukan untuk berterima kasih tapi sampaikan dampak positif yg bisa didapat oleh mahasiswa.
"Ini masalahnya ada di miskomunikasi. Ini yang bisa diperbaiki oleh ITB, ajak diskusi para mahasiswa, datangkan HRD untuk memberi penjelasan gunanya kerja paruh waktu sambil kuliah," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)