JAKARTA - Science Techno Park Universitas Indonesia (STP UI) berperan penting dalam mendorong ekosistem kewirausahaan dan mempercepat komersialisasi inovasi dan riset. Dengan berbagai fasilitas lengkap dan layanan yang disediakan, STP menjadi katalisator bagi pengembangan riset-riset unggulan.
“STP UI tidak hanya berfungsi sebagai pusat sains dan teknologi, tetapi juga sebagai ekosistem yang mendukung kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah,” kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI drg. Nurtami, Ph.D., Sp, OF(K) saat ditemui iNews Media Group di Gedung Science Techno Park UI, Depok, Rabu, 14 Agustus 2024.
Dengan adanya STP UI, tambah Nurtami, dapat meningkatkan jumlah inovasi yang dapat dikomersialisasikan, sehingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Selain itu, UI juga berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang teknologi dan inovasi.
Direktorat ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan layanan yang dirancang untuk mendukung seluruh tahapan riset dan inovasi, mulai dari penelitian dasar hingga komersialisasi.
Fasilitas utama yang akan tersedia meliputi laboratorium berteknologi tinggi, pusat uji coba produk, serta ruang-ruang kerja bersama yang dapat digunakan oleh peneliti, mahasiswa, hingga startup.
“Kami menyediakan akses ke layanan konsultasi hak kekayaan intelektual untuk mendukung pengembangan dan pelindungan inovasi. Layanan lain yang akan disediakan termasuk program inkubasi dan akselerasi startup, serta koneksi dengan venture capital dan mitra industri yang dapat membantu mempercepat proses komersialisasi,” tutur Nurtami yang pernah membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri saat kecelakaan pesawat di perairan Kepulauan Seribu 2021 lalu.
Berbagai macam produk dan jasa dari riset inovatif telah dihasilkan UI. Seperti membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, dengan mengembangkan dan memproduksi Flocked Swab HS-19, serta Covent-20 yaitu ventilator portable yang sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19.
“Flocked Swab misalnya sudah bisa menghasilkan nilai komersialisasi yang cukup tinggi. Dan para inventor UI juga sudah mendapatkan royaltinya. Demikian pula dengan inovasi Covent-20, para inventor sivitas akademika juga sudah mendapatkan royalti. Ke depan STP akan menjalankan teknologi vaksin,” ucapnya.
Menurut perempuan yang ahli di bidang Odontologi Forensik dan DNA ini, UI telah berhasil memproduksi Electric Vehicle (EV) berupa bus listrik yang terus dikembangkan dan diproduksi sebagai pengganti bus konvensional berbahan bakar fosil. Secara khusus, bus listrik UI dipakai saat pelaksanaan G20 Summit di Bali pada 2022 lalu.
Bus Listrik Merah Putih Universitas Indonesia (UI) menjadi kendaraan operasional di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia. Bus listrik karya akademisi UI ini menjadi bukti nyata dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat.
UI menjembatani kolaborasi antara inventor sivitas akademika dengan mitra industri, serta memperkuat kerja sama yang terjalin di antara keduanya. Peningkatan kerja sama antara akademisi dan mitra industri dinilai penting oleh Nurtami mengingat posisi Indonesia yang makin baik di peringkat inovasi dunia.
Menurutnya, berdasarkan data Global Innovation Index 2023 yang dirilis oleh World Intellectual Property Organization, Indonesia menjadi negara dengan peningkatan peringkat inovasi tertinggi. Peringkat Indonesia terus naik dari 85 pada 2019, ke 75 pada 2022, dan 61 pada 2023.
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
STP UI terbuka bagi berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem riset dan inovasi. Termasuk akademisi, peneliti, mahasiswa, startup, dan industri. Selain itu, keberadaan STP UI juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum melalui berbagai program pengabdian masyarakat dan edukasi publik.
Nurtami yang pernah menjabat Ketua Program Pascasarjana Ilmu Kedokteran Gigi Dasar dan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi berpandangan bahwa riset dan inovasi menjadi sangat esensial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, UI akan berfokus pada pengembangan riset dan teknologi di bidang-bidang yang memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan prioritas nasional.
Beberapa bidang utama yang akan menjadi fokus UI, seperti teknologi kesehatan, energi terbarukan, teknologi informasi dan komunikasi, serta bioteknologi. Fokus ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Kami juga tetap terbuka terhadap peluang riset dan inovasi di bidang-bidang lain yang relevan dan memiliki potensi untuk berkembang. Dengan pendekatan yang fleksibel dan adaptif, STP UI akan menjadi tempat di mana ide-ide baru dapat berkembang menjadi solusi inovatif yang dapat diaplikasikan di berbagai sektor,” tutur penerima gelar doktor dari Tokyo Medical and Dental University, Yushima, Tokyo, Jepang.
UI memiliki komitmen untuk terus menjalin kolaborasi dengan berbagai universitas dan lembaga riset, baik di dalam maupun di luar negeri. Kolaborasi ini sangat penting untuk memperkuat kemampuan riset dan pengembangan teknologi, terutama dalam memenuhi kebutuhan sektor ekonomi prioritas Indonesia.
Pada tingkat internasional, UI akan terus memperluas jaringan kolaborasi dengan universitas-universitas terkemuka di berbagai negara. Kemitraan ini tidak hanya mencakup pertukaran pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pengembangan proyek riset bersama yang berfokus pada isu-isu global yang relevan bagi Indonesia.
Dengan kolaborasi yang erat ini, STP UI akan semakin menghasilkan inovasi-inovasi yang memiliki dampak luas dan berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
(Agustina Wulandari )