JAKARTA - Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 82 Jakarta, Sugiyanti memastikan kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap normal di hari berikutnya pasca-kebakaran terjadi di gudang sekolah tersebut.
Pihak PLN pun juga telah memastikan listrik di sekolah SMAN 82 Jakarta itu sudah aman.
"InsyaAllah berjalan normal (kegiatan belajar mengajar ke depannya), tadi PLN sudah datang, sudah memastikan listrik kami aman," ujarnya kepada wartawan, Senin (22/7/2024).
BACA JUGA:
Menurutnya, pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden kebakaran gudang ATK sekolah yang ada di bilangan Jalan Daha, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan hari ini. Meski sempat riuh saat ada kepulan asap, para siswa pun telah dievakuasi dari sekolah itu saat ada kepulan asap.
"Ketika terjadi kepulan asap makin gelap di situ, anak-anak sudah mulai riuh kan, sudah kami turunkan (evakuasi) ke lapangan, takut (terkena) asap. Tak lama kami pulangkan lalu alhamdulillah anak-anak kami selamat yang sedang pakai kursi roda juga sudah dievakuasi," katanya.
Kebakaran gudang tersebut tidak sampai membuat sekolah ludes dilalap api, hanya pada bagian gudang ATK saja, itu pun tak sampai ludes pula dilalap api. Sehingga, sekolah tersebut masih bisa digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar sebagaimana hari biasanya.
Hanya sejumlah perabotan saja yang berantakan dan gudang ATK yang terdapat kepulan asap tersebut diberikan garis polisi sementara. Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan sendiri menduga, kebakaran itu terjadi karena adanya korsleting listrik dari gudang tersebut.
"Kebakaran di gudang sekolah itu diduga korsleting listrik dari bawah membakar kertas tisu dan sapu ijuk yang ada di gudang tersebut," kata Perwira Piket Gulkarmat Jakarta Selatan, Kusnanto.
Perwira Piket Gulkarmat Jakarta Selatan Kusnanto menambahkan, kebakaran itu diduga berawal saat salah satu pengurus sekolah melihat adanya asap digudang alat tulis kantor (ATK). Meski sempat dilakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api beroda (APAB) sebanyak 2 tabung oleh pihak sekolah, api tak kunjung padam sehingga dilaporkan ke petugas Damkar.
"Hambatannya asap tebal sehingga untuk ke titik api harus memakai alat bantu pernapasan dan menggunakan blower untuk mengusir asapnya," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)