Siswa SD Diberi Edukasi Agar Tidak Tergantung pada Gadget

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Jum'at 17 Mei 2024 16:49 WIB
Siswa SD Diberi Edukasi Literasi Digital. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Kemajuan Teknologi dan Informatika (TIK) dengan fenomena masyarakat Indonesia yang menggunakan internet sangat tinggi. Studi menunjukan bahwa Gen Z dengan rentang usia 12-27 tahun berada pada urutan kedua dengan sebesar 87,02% setelah Milenial di 93,17%. Adapun post Gen Z yang sering disebut dengan Generasi Alpha dengan rentang usia 0-12 tahun berada pada urutan ke-5 sejumlah 48,1%.

Ini menunjukan bahwa internet akan menjadi bagian dari masa depan anak-anak, sehingga membiasakan mereka untuk menggunakan gawai dan internet dari sekarang ini dengan bijak adalah hal yang penting dilakukan. Bukan hal yang aneh lagi ketika anak-anak sekarang memiliki kecakapan untuk mengoperasikan gawai dan mengakses internet secara mandiri tanpa pengawasan dari orang tua.

Mereka bisa bermain video games, menonton video, dan terhubung dengan teman dan keluarga melalui komputer, ponsel, tablet, televisi, dan perangkat lain yang terhubung ke internet. Apabila tidak diatur dan diawasi, maka memiliki potensi resiko keamanan digital. Berbagai macam strategi digunakan untuk membantu anak usia sekolah dasar tetap aman saat online.

Mengajarkan perilaku online yang aman dan bertanggung jawab dapat membantu anak-anak usia sekolah dasar mengelola risiko dan membangun ketahanan digital (digital resilience). Digital resilience adalah kemampuan untuk menghadapi dan merespons secara positif setiap risiko yang mereka hadapi secara online. Hal ini menunjukan pentingnya literasi digital bagi anak-anak, terutama dalam hal keamanan dan etika digital.

Setiap individu sangat penting untuk memahami literasi digital, terutama anak-anak. Mengenalkan literasi digital kepada anak-anak sejak dini dapat membantu mereka menjadi individu yang terampil dan terbuka. Pada dasarnya, literasi digital sebagai bentuk kemampuan dalam mencari, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang terdapat di internet atau dari perangkat teknologi lainnya.

Literasi digital juga dapat memberi kesadaran kepada anak dalam menggunakan internet untuk memahami dan menjalankan keamanan dan etika digital.

Dalam menyikapi hal demikian, Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Hamka melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam bentuk edukasi literasi digital, berkaitan dengan keamanan dan etika digital pada anak tanggal 16 Mei 2024 bertempat di SD Muhammadiyah 12 Setiabudi Pamulang, Tangerang Selatan.

Wali Kelas dan Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 12 Setiabudi Pamulang, Tangerang Selatan Isye Istiqamah menyebutkan, bahwa pihaknya sangat merespon baik adanya program dan materi edukasi ini karena bermanfaat bagi anak-anak dalam memahami penggunaan teknologi digital seperti smartphone, tablet atau laptop.

“Memberikan arahan agar anak-anak untuk tidak ketergantungan pada gadget dan bisa memanfaatkannya secara positif,” ujarnya, Jumat (17/5/2024).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini disampaikan dengan permainan dan bercerita (storytelling) dengan tema keamanan diri dan materi literasi digital tentang keamanan dan etika digital pada anak, terutama aplikasi game online yang disampaikan oleh Dosen Prodi Imu Komunikasi FISIP UHAMKA, Yulia Rahmawati dan Magvira Yuliani. Pemahaman literasi digital sangat penting atas potensi resiko digital, dimana siswa rentan terhadap konten, kontak, kondak dan kontrak pada anak pada saat menggunakan gawai atau smartphone.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya