JAKARTA - Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya. Maka sangat jelas bahwa bangsa Indonesia bersumpah dengan tekad yang kuat menjaga tumpah darah tanah air Indonesia dengan bahasa Indonesia selaku bahasa persatuan.
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. Dengan jumlah pulau sebanyak itu yang melintang dari Sabang sampai Merauke, memiliki banyak dampak. Indonesia memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan mengenai ini , tujuannya tidak lain untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa Indonesia agar bisa setara dari bahasa negara lain yang sudah diakui oleh dunia.
BACA JUGA:
Dikutip dari laman YouTube seminar Kemendikbud RI, Jumat (15/12/2023), Bahasa Indonesia telah terbukti menjadi penghubung antaretnis yang beragam di Indonesia. Dengan lebih dari 275 juga penutur. Bahasa Indonesia telah melanglang dunia dengan masuknya kurikulum Bahasa Indonesia di 54 negara.
Mukhamad Najib selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Australia mengatakan, bahwa Bahasa Indonesia telah diresmikan bisa menjadi salah satu bahasa yang digunakan UNESCO. Bahasa Indonesia bukan karena bertetangga dan bukan juga dipelajari. Bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh dunia.
“Saya sangat bersyukur sekali, walaupun gagasannya sangat terkesan dan ceritanya agak dadakan gitu tapi ini bisa menciptakan momentum baru. Saya kira, tidak hanya di Australia tetapi harus di negara lain,” ucapnya.
BACA JUGA:
Mukhamad Najib juga menambahkan, peran di Kemendikbud adalah untuk mempromosikan bahasa dan budaya di Indonesia terutama oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat.
“Alhamdulillah, kalau untuk pelajar di negara Australia sendiri hampir sebagian besar untuk bahasa Indonesia dan saya juga juga baru pulang dari western Australia disana karena primary school dari kelas 1 hingga kelas itu bahasa Indonesia,” katanya.
Mukhamad Najib mengatakan kembali, mempunyai peluang dan memberikan penguatan ke sekolah-sekolah serta membuat event untuk sekolah dan promosi bahasa Indonesia serta membantu fasilitas di sekolah-sekolah tersebut. Untuk tingkat perguruan tinggi, di Australia sendiri para siswa yang paham bahasa Indonesia sekitar 20 orang dari 12 kampus diajarkan bahasa Indonesia.
BACA JUGA:
“Tapi untuk saat ini terjadi, ada semangat baru untuk menghidupkan kembali bahasa Indonesia karena memang pemerintah Australia itu sedang mengajarkan bahasa Indonesia dengan social literacy. Para mahasiswa dan para pelajar lainnya itu didorong untuk belajar bahasa Indonesia dan belajar bahasa Asia,” tutupnya.
(Marieska Harya Virdhani)