Keren! 4 Peneliti Perempuan ITB dan UGM Raih Penghargaan di Bidang Sains

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Senin 27 November 2023 20:20 WIB
Para peneliti perempuan meraih penghargaan di bidang sains (Foto: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Para peneliti perempuan mengharumkam dunia akademisi. Mereka meraih penghargaan di bidang sains. 

Mereka adalah Karlia Meitha Institut dari Institut Teknologi Bandung (ITB),  Widiastuti Setyaningsih dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Fitri Aulia Permatasari dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pietradewi Hartrianti dari Indonesia International Institute for Life Sciences. Mereka meraih penghargaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023. Empat perempuan itu masing-masing berhasil memenangkan pendanaan riset senilai Rp100.000.000.

 BACA JUGA:

Keempat pemenang tersebut mengusung penelitian dengan memanfaatkan potensi biodiversitas yang menghadirkan berbagai terobosan inovatif di bidang ketahanan pangan dan kesehatan yang berkelanjutan. Sejak tahun 2004, L’Oréal-UNESCO For Women in Science yang merupakan kerjasama L’Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) serta dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberikan dukungan pendanaan kepada 71 ilmuwan perempuan di Indonesia.

Dukungan ini telah membantu para perempuan peneliti dalam melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan di bidang ilmu pengetahuan. Lebih lanjut, kegiatan L’Oréal-UNESCO For Women in Science dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah perempuan peneliti di Indonesia.

Kuantitas dan kompetensi peneliti perempuan terus menjadi perhatian, karena pada tahun 2021, UNESCO mencatat bahwa hanya 33,3%  dari peneliti di seluruh dunia adalah perempuan. Namun di Indonesia, berdasarkan Data Badan Riset dan Inovasi Nasional 2023, terjadi peningkatan persentase perempuan peneliti 45%.

“Ini menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak positif melalui platform khusus untuk mendorong inovasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, baik dalam kategori life sciences maupun non life sciences," kata

Itje Chodidjah Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam keterangan resmi Kemendikbudristek, Senin (27/11/2023).

Dukungan fasilitas penelitian, pendanaan, dan lingkungan kerja yang kondusif adalah kunci kesuksesan penelitian. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan penelitian yang inovatif, berdampak luas, dan berpotensi mengubah dunia. 

“Kami percaya bahwa dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan. Dalam mencapai kesuksesan program For Women in Science di Indonesia, kami sangat bersyukur atas kemitraan kami dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). 

"Lebih dari sebatas kemitraan, dengan sinergi ini, kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendorong kenaikan jumlah maupun kapabilitas peneliti perempuan, memajukan dunia sains di Indonesia, dan menjadi katalis lahirnya berbagai inovasi yang akan berguna bagi banyak khalayak," kata Junaid Murtaza selaku President Director, L’Oréal Indonesia.

 BACA JUGA:

Pada tahun ini, dengan memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati Indonesia, keempat proposal penelitian menghadirkan terobosan di bidang ketahanan pangan dan kesehatan. Hal ini membawa satu kebaruan yang menarik dan berbeda dibanding proposal penelitian sebelumnya. Sumber biodiversitas umumnya dapat terurai secara alami, ramah lingkungan, dan memiliki potensi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

“Selain itu, penggunaannya dapat mendukung keberlanjutan sumber daya dan berpotensi menggantikan bahan-bahan konvensional yang kurang ramah lingkungan. Indonesia juga dikenal sebagai negara mega-biodiversitas. Kekayaan alam yang berlimpah yang dimiliki Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan penelitian di  bidang  life science maupun non-life science, misalnya untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat nasional maupun global," jelas Prof. Dr. Fenny M. Dwivany selaku Dewan Juri For Women in Science.

Keempat perempuan peneliti yang dianugerahkan gelar L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 National Fellows adalah sebagai berikut:

1. Karlia Meitha

Dosen dari Institut Teknologi Bandung ini, Meitha melakukan eksplorasi pengembangan  biokontrol untuk mengatasi penyakit pada buah kakao, komoditas vital bagi petani di Indonesia. Biokontrol yang akan dikembangkan terinspirasi dari interaksi alami antara patogen dengan tanaman kakao yaitu komunikasi dengan menggunakan miRNA untuk saling melemahkan satu sama lain. Dengan memanfaatkan interaksi ini diharapkan biokontrol yang dikembangkan akan bersifat  ramah lingkungan dan spesifik atau tidak mengeliminasi mikroba yang menguntungkan dalam budidaya kakao. Upaya ini tidak hanya mendukung ekonomi petani, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem kakao dan melindungi kekayaan genetik Indonesia dengan pendekatan yang penuh makna.

2. Widiastuti Setyaningsih 

Dosen dari Universitas Gadjah Mada ini terinspirasi dari keresahan terhadap penurunan kondisi mental masyarakat pasca pandemi Covid-19, Widiastuti memanfaatkan bunga pisang tinggi triptofan sebagai sumber prekursor neurotransmitter serotonin. Ekstraksi komponen ini dalampengembangan ingredien fungsional, mempermudah formulasinya dengan beragam bentuk produk pangan untuk menjaga kesehatan mental. Penggunaan bunga pisang juga mendukung program ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan limbah  untuk pembuatan produk yang lebih bermanfaat. Persetujuan komite etika memperkuat kelayakan terhadap penelitian yang etis, menjadikan penelitian ini solusi inovatif untuk menjaga kesehatan mental pasca-pandemi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya