Selain itu, Kenduri Budaya merepresentasikan karakter, kearifan, tradisi komunal, dan semangat kebersamaan. Adapun Ki Watu Balung adalah sebutan lokal yang ditujukan bagi para pelopor penemu fosil yang besar perannya dalam riwayat keberadaan Museum Prasejarah Semedo. Sehingga dipilihnya Kenduri Budaya Ki Watu Balung sebagai nama kegiatan peringatan satu tahun berdirinya Museum Prasejarah Semedo merupakan bentuk rasa syukur atas anugerah berupa budaya dan alam yang kaya potensi, dan mengapresiasi para pelestari sejarah, juga bertujuan untuk memupuk kesadaran bahwa Semedo harus dikelola secara bijak agar bisa diwariskan kepada generasi yang akan datang.
BACA JUGA:
Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Kemendikbud-Ristek, Ahmad Mahendra mengungkapkan bahwa kegiatan Kenduri Budaya Ki Watu Balung bukan hanya merupakan perayaan satu tahun berdirinya Museum Prasejarah Semedo tetapi juga merupakan merupakan kegiatan perdana usai Museum Prasejarah Semedo tergabung dalam Museum dan Cagar Budaya (MCB). Ahmad Mahendra menambahkan “MCB juga memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan Kenduri Budaya Ki Watu Balung, kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan memberikan dampak bagi masyarakat lokal sekitar Semedo,” katanya.
(Marieska Harya Virdhani)