JAKARTA - Tangis Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pecah kala didatangi para Guru Penggerak. Dia mengaku terharu bahagia karena mereka menjadi guru dengan perspektif baru.
Dilansir dari postingan kolaborasi instagram @nadiemmakarim, @kemdikbud.ri dan @ditjen.gtk.kemdikbud, Kamis (26/10/2013), sang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menceritakan rasa bangganya akan Program Guru Penggerak (PGP) yang merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar. Melalui postingan itu, Nadiem menyampaikan rasa bahagianya.
BACA JUGA:
“Waktu mengunjungi para Guru Penggerak, saya sering didatangi guru yang tiba-tiba menangis. Tapi ternyata itu tangisan bahagia, karena mereka merasa menjadi guru dengan perspektif baru setelah mengikuti Program Guru Penggerak,” ungkap Nadiem.
Program PGP ini, dibuat oleh Kemendikbudristek dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul untuk pembangunan nasional, karena mereka percaya bahwa guru adalah agen teladan dan obor perubahan. Salah seorang Guru Penggerak dari SMPN 1 Kranggan, Jawa Tengah menyampaikan bahwa selama mengikuti PGP ia makin mendalami karakter siswanya.
BACA JUGA:
“Yang sama pelajari dari PGP adalah bahwa setiap anak memiliki metode belajarnya masing masing,” ucap Rinawati.
Dalam Program Guru Penggerak (PGP), guru akan mengikuti program intensif pelatihan selama 6 bulan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru. Guru Penggerak SMA PGRI 1 Tumijajar Lampung, Marwan Batu Bara menjabarkan bahwa selama mengikuti PGP, ia diajarkan tentang pendekatan yang setara dengan siswa-siswi, sehingga kini kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan.
BACA JUGA:
“Sekarang belajar jadi lebih asik. Anak-anak jadi kaya ilmu saat belajar dengan perangkat mereka,” jelas Marwan.
Program ini telah diikuti 43.850 guru dan berhasil melahirkan 49.733 guru lulusan Guru Penggerak, yang diantara lulusan tersebut 8.611 guru telah diangkat menjadi kepala sekolah.