JAKARTA - Sejarah Indonesia tidak lepas dari kekayaan maritim sebagai negara dengan lautan yang luas. Pelabuhan Sunda Kelapa, merupakan pusat perdagangan sebelum adanya ibukota Batavia. Setiap jengkal peristiwa sejarah itu tersimpan rapi di Museum Bahari, Jakarta Utara.
Setiap karya di sana menyimpan banyak kenangan yang tak dapat dipisahkan dari sejarah. Dimulai dari kayu, ornamen, kaca hingga perahu. Museum Bahari menyimpan banyak sejarah yang kini menjadi sarana edukasi bagi para generasi bangsa.
Bangunan putih itu berjejer di depan perairan Pelabuhan Sunda Kelapa. Tak jauh lokasinya dari Kota Tua, namun kedua lokasi tersebut strategis karena terhubung oleh perairan Kali Krukut. Tak heran bahwa sebelumnya museum ini menjadi gudang penyimpanan rempah-rempah saat penjajahan belanda. Itulah mengapa bentuk museum ini memiliki struktur gudang.
BACA JUGA:
Ada apa saja di sana?
Museum ini memiliki 3 gedung yang memamerkan perahu unik dengan berbagai macam cerita dibaliknya. Tak hanya itu, museum ini juga menyajikan koleksi biota laut, namun saat ini sedang saat perbaikan. Di tengah-tengah museum yang berbentuk V ini, terdapat aula serbaguna dan ruang makan ditengah-tengahnya dan taman yang menghiasi di tengah-tengah gedung ini.
BACA JUGA:
Selain pameran kapal yang masih terjaga, ada pameran beberapa penjelajah, orang penting dalam Sejarah Indonesia, bahkan hingga para penjajah belanda yang dipamerkan di sini. Mereka menjadi sebuah representasi atas tokoh yang berperang dan menjelajahi rempah-rempah yang terkandung di Indonesia.
Jika kalian mengunjungi museum ini, kalian akan dipertemukan berbagai selembaran poster yang tergantung. Dalam poster tersebut mempunyai cerita rakyat yang sudah disadur dari berbagai daerah. Tak hanya Tangkuban Perahu yang bisa kalian temukan di sana, yang menjadi cerita rakyat dengan kaitannya dengan perahu. Salah satunya adalah kisah ikan paus dan lumba-Lumba yang akan kalian temukan di Kepulauan Maluku dan Legenda Gunung Pinang yang berasal dari Banten.
BACA JUGA:
Pernah terbakar
Di balik kemegahan bangunan museum ini, ternyata menyimpan kenangan yang pahit. Pada awal tahun 2018, museum Bahari pernah terkena kobaran api yang melahap 138 koleksi. Kebakaran ini memerlukan 3 hari untuk sampai padam.
Namun kini revitalisasi berhasil menyelamatkan benda bersejarah di sana, dan kini museum di pesisir Jakarta itu bangkit menyapa para wisatawan. Atas kebakaran ini, kurator museum ini membuka ruang memorial museum Bahari, di mana beberapa koleksi ataupun rangka museum yang masih bertahan walaupun sudah terbakar sepenuhnya.
(Marieska Harya Virdhani)