Profil Profesor Ridi, Peneliti Muda UGM yang Konsisten Riset dan Mengajar

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Rabu 04 Oktober 2023 05:30 WIB
Sosok profesor termuda dari UGM (Foto: UGM)
Share :

JAKARTA - Sosok Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM. dikenal sebagai pimpinan Direktorat Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Prof Ridi menyandang gelar profesor pada bulan Juni 2023 lalu dan termasuk salah satu jajaran pimpinan muda di lingkungan UGM yang bergelar profesor.

Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik ini berhasil menyandang profesor pada usia 39 tahun. Tidak hanya berhasil meraih gelar akademik tertinggi, namun ia juga tengah mengemban amanah mengurusi teknologi informasi di tingkat universitas. Di tangannya, ia bertanggung jawab melakukan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan dan internet di lingkungan universitas serta melakukan perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan infrastruktur jaringan, pusat data, dan fasilitas komputasi yang andal.

 BACA JUGA:

Ridi, lahir dan besar di kota Cirebon, Jawa Barat. Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengaku sudah hampir tiga tahun mendaftar untuk pengusulan profesor. Ia mengaku beruntung adanya perubahan aturan dan berkas syarat pengusulan profesor baru-baru ini dari Kemendikbud Ristek sehingga gelar profesornya bisa turun tahun ini.

Ridi sudah mengajar di Fakultas Teknik UGM kurang lebih 15 tahun. Pendidikan Sarjana, S2, dan S3 ia selesaikan di Fakultas Teknik UGM.

 BACA JUGA:

“Saya masuk (jadi dosen) tahun 2008 bulan Desember. Sekitar 15 tahun menjadi dosen, akhirnya jadi profesor,” katanya dikutip dari laman UGM, Rabu (3/10/2023).

Selama menjadi pengajar, kata Ridi, ia aktif melakukan penelitian dan mengaplikasikan riset berguna bagi masyarakat maupun perusahaan. Setiap tahun, rata-rata ia bisa memublikasikan 1-2 dua riset baru yang diterbitkan di jurnal atau dipresentasikan dalam sebuah konferensi internasional.

“Setahun kalau produktif, bisa 1 sampai 2 publikasi, satu jurnal dan satu konferensi. Kalau lagi apes, dua konferensi saja. Tiap tahun riset beda topik, karena tergantung pendanaan. Sangat bersyukur, pandanaan di UGM tidak sulit, ada dari Prodi, Fakultas maupun universitas,” kata Ridi.

Selama lima belas tahun belakangan ini, Ridi mengaku tidak hanya datang ke kampus untuk mengajar. Di sela-sela itu, ia memanfaatkan waktu di laboratorium dan aktif di depan komputer untuk mengurusi riset. Setiap hari ia selalu datang lebih pagi ke kampus dan pulang kerumah hingga jam 5 sore. Sesekali ia datang ke perpustakaan untuk membaca buku. Setiap datang ke perpustakaan Fakultas, Ridi bisa menghabiskan waktu hingga 3 jam untuk membaca buku dalam rangka menggali ide riset terbaru yang ingin ia lakukan.

“Ada ruang kecil di lantai tiga, di situ saya kumpulkan banyak buku untuk saya baca. Lalu, buat resume satu-satu. Saya akan pilih ide riset yang mungkin bisa saya lakukan, misalnya riset untuk budget yang bisa dipakai, paling tidak dapat budget 15 juta dari prodi atau 300 juta dari Fakultas,” katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya