Adi menjelaskan, selama ini nelayan sudah banyak yang beralih ke mesin tempel dengan solar sebagai bahan bakar sehingga biaya untuk melaut cukuplah besar dan tidak ramah lingkungan.
“Melalui acara ini, kami ingin mengajak dan mengimbau nelayan untuk menggunakan layar karena lebih hemat dan ramah lingkungan sebab layar digerakkan oleh angin,” ucap Adi.
BACA JUGA:
Lomba ini diikuti oleh 140 nelayan dengan 70 perahu layar. Para nelayan ini terdiri dari Kelompok Nelayan Malalayang, Kelompok Nelayan Bahu, Kelompok Nelayan Megamas, Kelompok Nelayan Karangria, Kelompok Nelayan Maasing, dan Kelompok Nelayan Molas. Dalam lomba tersebut, ada dua jenis perahu yang digunakan oleh para nelayan, yakni perahu jenis kayu dan perahu fiber/triplek.
Rute lomba dimulai dari Pantai Karangria, menuju Bunaken, lalu kembali ke Pantai Karangria sebagai garis finish. Estimasi waktu lomba berlangsung selama tiga jam dimulai sejak pukul 09.00 WITA. Akan diberikan hadiah kepada enam peserta tercepat dari lima kategori serta dana apresiasi dengan total Rp220juta.
(Marieska Harya Virdhani)