SULAWESI SELATAN - Miris dialami Visno Viratno, siswa UPT SMAN 3 Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Perjuangannya dalam menuntut ilmu ke sekolah begitu tinggi dengan berjalan kaki 12 km dari rumah ke sekolah. Dalam perjalanan, seringkali dia menahan haus dan lapar namun tidak memiliki ongkos atau uang saku.
Visno tinggal bersama sang kakek di gubuk reyot setelah kedua orang tuanya memutuskan bercerai. Kisahnya viral di media sosial.
Visno tinggal bersama sang kakek di sebuah gubuk reyot di desa Baebunta, kecamatan Baebunta, kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan setelah kedua orangtuanya memutuskan cerai. Agar tidak terlambat sampai ke sekolah, Visno terpaksa bangun lebih awal.
Namun Visno tidak pernah mengeluh. Dia terus berjuang untuk tetap rajin ke sekolah.
Visno mulai meninggalkan rumah dengan berjalan kaki pukul 04.30 dan sampai ke sekolah pukul 07.30. Ketiadaan ekonomi, membuat Visno mengandalkan bekal dari rumah dalam kondisi tertentu ia kerap menahan lapar selama perjalanan karena bekal yang ia bawa sangat terbatas.
BACA JUGA:
Meski kerap menjadi perhatian warga saat menempuh perjalanan yang cukup jauh, namun visno tak pernah menghiraukannya. Baginya mengubah nasib melalui pendidikan menjadi cita-cita utama yang ia impikan.
(Marieska Harya Virdhani)