4. Membiasakan Makan Bersama Keluarga
Untuk menambah waktu bersama anak, makan bersama menjadi salah satu aktivitas wajib dalam setiap keluarga di Belanda. Setidaknya makan bersama diadakan sekali setiap harinya, bisa di waktu pagi atau makan malam.
Dengan makan bersama, anak dan orang tua dapat berbicara tentang isi hati mereka sekaligus memperkuat hubungan antar keduanya. Dengan komunikasi yang terbuka, mental anak-anak akan lebih stabil dan secara emosional lebih seimbang dan bahagia.
BACA JUGA:
5. Membuat Jadwal Aktivitas Anak
Anak-anak di Belanda terbiasa diberikan rincian jadwal yang terstruktur agar aktivitas mereka seimbang. Jadwal kegiatan juga sangat membantu menyeimbangkan waktu bermain, makan, dan tidur pada anak.
Para orang tua di sana sangat disarankan untuk ‘rust, reinhed, regelmaat’ yang artinya ‘istirahat, kebersihan, dan struktur’ agar anak merasa aman dan nyaman menjelajahi hal yang belum pernah dicoba karena sudah disusun terlebih dahulu.
6. Membiarkan Anak Mengambil Keputusan
Setiap pengambilan keputusan melibatkan peran anak di dalamnya ketika sudah dapat berkomunikasi dengan lancar. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan didengar. Cara ini juga dapat membantu anak belajar bernegosiasi dan membangun kepercayaan diri mereka. Ketika anak berpendapat dan didengar, kepercayaan diri mereka akan meningkat.
Para orang tua di Belanda juga terbiasa melibatkan anak untuk berbicara mengenai topik yang masih dianggap tabu seperti narkoba, seks, dan gender. Obrolan terbuka akan membuat anak menjadi lebih tahu batasan, tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan bahagia.
Tips di atas dapat diterapkan oleh para orang tua yang sedang mencari tipe parenting yang tepat untuk anak. Gaya asuh di Belanda menekankan agar anak tidak takut dan lebih percaya diri. Anak diberikan kebebasan untuk memilih, menentukan, dan bertindak sesuai kehendak yang mereka mau, asal tetap berada di jalan yang benar.
(Marieska Harya Virdhani)