JAKARTA - Tidak terpecahkan sejak lama, rumus persamaan Helmholtz akhirnya berhasil dipecahkan oleh seorang ilmuwan dan matematikawan asal Indonesia, Yogi Ahmad Erlangga. Rumus yang dipecahkannya ini mempermudah penemuan ladang minyak 100 kali lebih cepat.
Diketahui rumus Helmholtz merupakan konsep dalam teori termodinamika yang digunakan untuk menghitung energi bebas suatu sistem. Rumus ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika dan fisikawan asal Jerman, Hermann von Helmholtz pada tahun 1882.
Riset yang dilakukan untuk penelitian gelar PhD-nya tersebut membuahkan hasil setelah dikerjakan kurang lebih empat tahun. Yogi yang saat itu sedang meraih gelar di Delft University of Technology (DUT), Belanda berhasil membuat heboh kalangan ilmuwan dari penemuannya menggunakan Metode Ekuasi Helmholtz dilansir dari berbagai sumber, Rabu (6/9/2023).
Metode tersebut merupakan cara untuk menginterpretasikan data pengukuran gelombang akustik. Dari hasil risetnya, pemrosesan data seismik dalam survei untuk pencadangan minyak bumi menjadi lebih cepat. Ini merupakan kabar baik bagi para pengusaha minyak bumi saat itu.
Rumus helmholtz mulanya memang digunakan untuk mencari titik lokasi minyak bumi pada inti bumi. Awalnya, pengukuran geombang suara ditransmisikan menuju perut bumi yang kemudian pantulannya digunakan untuk menemukan endapan minyak.
Pengukuran yang dilakukan awalnya memang hanya menggunakan metode dua dimensi, namun kelamaan perusahaan minyak lebih suka metode tiga dimensi yang dinilai lebih cepat. Tetapi, selama bertahun-tahun komputer perusahaan minyak selalu buntu jika telah berhadapan dengan rumus tersebut karena membutuhkan kapasitas aritmatika yang cukup besar.
Penelitian yang dilakukan Yogi juga disupport oleh salah satu perusahaan minyak bumi yang memberikan bantuan pendanaan. Akhirnya, penelitiannya berhasil memecahkan problematika dari helmholtz yang selalu mencapai titik buntu. Penemuan inti minyak bumi dapat dilakukan 100 kali lebih cepat dibanding sebelumnya.
BACA JUGA:
Dari penemuannya tersebut, Alumni Teknik Penerbangan ITB ini berhasil mencapai banyak penghargaan, salah satunya Penghargaan Achmad Bakrie dari Freedom Institue sebagai Ilmuwan Muda Berprestasi pada Minggu (12/8/2012) lalu. Tesis untuk mencapai S3 ini juga berhasil dinobatkan sebagai tesis terbaik di tempat menimba ilmunya, Delft University of Technology (DUT) pada tahun 2005.
(Marieska Harya Virdhani)