Menurut NASA, hujan meteor Perseid paling banyak dilihat pada bagian belahan bumi bagian Utara selama berjam-jam lamanya sampai menjelang fajar. Meteor Perseid juga memungkinkan terlihat lebih cepat yakni sejak pukul 22.00 malam.
BACA JUGA:
Asal Muasal Meteor Perseid
Meteor Perseid berasal dari sisa-sisa partikel komet dan serpihan asteroid yang pecah. Saat komet mengelilingi Matahari, komet tersebut meninggalkan jejak puing di belakangnya. Setiap tahun, Bumi melewati jalur puing-puing tersebut, yang mana memungkinkan serpihan puing itu bertabrakan dengan atmosfer Bumi dan hancur untuk menciptakan garis berapi dan warna-warni di langit.
Potongan-potongan puing luar angkasa yang bertabrakan dengan atmosfer Bumi, untuk menciptakan Perseid. Puing tersebut berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle. komet Swift-Tuttle membutuhkan waktu selama 133 tahun untuk sekali mengorbit Matahari. Menurut peneliti Astronomi, Giovanni Schiaparelli, dia menyadari di tahun 1965 bahwa komet Swift-Tuttle adalah komet yang menjadikan sumber terjadinya hujan meteor Perseid.
(Marieska Harya Virdhani)