Tak berhenti di sana, Nicke sempat bekerja di PT Rekayasa Industri dan terlibat dalam beberapa proyek bersama Pupuk Sriwijaya di Palembang, Lhokseumawe, Cilegon, dan Malaysia.
Dirinya kemudian juga sempat bergabung dengan BUMN di bidang kelistrikan, Mega Eltra, dan menjadi direktur utama di sana. Usai itu, barulah Nicke ditarik ke PLN sebagai Direktur Pengadaan Strategis I pada 2014.
Kariernya di Pertamina dimulai pada 2017, ketika Nicke menjadi Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan, dan Infrastruktur. Tak lama, wanita ini ditunjuk sebagai pelaksana Direktur Pelaksana.
Kemudian, berlanjutlah karier Nicke di Pertamina sebagai Direktur Utama hingga saat ini.
Jadi Wanita Paling Berpengaruh
Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) Forbes pada 2022.
Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia yang masuk ke dalam daftar ini. Dia berada di peringkat ke-49 dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani di peringkat ke-47. Adapun posisi teratas dipegang oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Daftar tersebut ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
“Untuk para pemimpin politik, kami menimbang produk domestik bruto dan populasi; untuk pemimpin perusahaan, pendapatan dan jumlah karyawan; dan media menyebutkan dan menjangkau semua. Hasilnya adalah kumpulan wanita yang melawan status quo,” kata Forbes.
Nicke sebelumnya juga telah masuk dalam daftar wanita berpengaruh skala internasional dari Fortune dan Forbes pada tahun 2020 dan 2021.
(Dani Jumadil Akhir)