2. Standarisasi Guru yang Tinggi
Di Finlandia, standar untuk menjadi guru sangat tinggi sehingga ada sistem penilaian yang ketat bagi siapa saja yang ingin menjadi guru. Sementara itu, di Indonesia asal sudah lulus S1 baik di bidang pendidikan maupun non pendidikan sudah bisa menjadi guru.
3. Tidak ada persaingan
Sistem pendidikan di Finlandia tidak ada persaingan karena tidak ada daftar sekolah, murid, atau guru terbaik. Hal ini dilakukan karena Finlandia ingin membangun lingkungan kerja sama.
Di Indonesia sendiri sistem ranking atau urutan sekolah, siswa, hingga guru terbaik masih dipertahankan demi membangun citra positif suatu sekolah.
4. Ada Hal Prioritas
Pemerintah Finlandia membuat program pendidikan yang berfokus untuk memprioritaskan hal-hal dasar dan lebih adil. Sejak 1980-an, para guru di Finlandia memprioritaskan pendidikan yang seimbang, semua siswa mendapatkan makanan gratis di sekolah, akses pelayanan kesehatan, konseling psikologi, dan bimbingan individu.
Sistem pendidikan tersebut sebenarnya sudah ada di Indonesia, namun belum menyeluruh. Kebanyakan yang menerapkan sistem tersebut adalah sekolah swasta elit.
5. Usia Sekolah Cukup
Finlandia menerapkan aturan anak-anak mulai sekolah saat berusia tujuh tahun. Sedangkan anak-anak di Indonesia biasanya sudah mulai sekolah sejak usia 3-4 tahunan di jenjang Paud dan usia 5-7 tahun di TK.