JAKARTA - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Nahar, mengungkapkan bahwa interaksi anak dengan orangtua menjadi kunci edukasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak.
Baik itu dilakukan secara daring maupun secara langsung berhadap-hadapan.
“Selain edukasi masyarakat untuk memberikan penguatan kapasitas untuk penggunaan gadget, memastikan anak ke sekolah dan berinteraksi dengan lingkungan harus menjadi perhatian kita semua,” kata Nahar dikutip dari Antara, Jumat (16/12/2022).
“Beri pemahaman anak soal apa yang mengancam dirinya dan orang tua perlu didorong untuk beri pengasuhan yang baik, termasuk masyarakat sendiri,” imbuhnya.
Menurut Nahar, juga ada sejumlah hal yang menjadi tantangan bagi pihak-pihak terkait untuk menekan kasus perundungan dan kekerasan sekual terhadap anak berbasis daring dan langsung.
Hal pertama adalah faktor ekonomi, sosial, dan budaya dari keluarga. Nahar menjelaskan bahwa ketiga hal ini turut berpengaruh pada cara pendampingan dan pengasuhan orangtua kepada si buah hati.