Sebanyak 55 Sekolah Akan Menyandang Satuan Pendidikan Aman Bencana

Erfan Erlin, Jurnalis
Kamis 03 November 2022 12:33 WIB
55 sekolah mendapat sertifikat Satuan Pendidikan Aman Bencana/Erfan Erlin
Share :

YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY akan meresmikan 55 sekolah/madrasah di wilayah DIY sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Rabu (2/11/2022).

Sekolah-sekolah tersebut sudah mendapatkan pelatihan berkaitan denganmitigasi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yusdayanto menuturkan jumlah itu berasal dari 20 sekolah/madrasah penerima program SPAB tahun 2020 dan 35 sekolah/madrasah penerima program SPAB tahun 2022.

Peresmian tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

"Satuan pendidikan aman bencana ini penting karena ancaman bencana di DIY sangat beragam,"kata Biwara, Rabu (2/11/2022).

Menurut Biwara, program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) penting digalakkan mengingat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap berbagai ancaman bencana.

Karena berdasarkan hasil kajian Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) BPBD DIY tahun 2021, DIY memiliki 16 ancaman bencana, yakni erupsi Gunung Merapi, tanah longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang/cuaca ekstrem, gelombang pasang/abrasi, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan lahan, konflik sosial, kegagalan teknologi, epidemi penyakit, pandemi COVID-19, likuifaksi, serta kebakaran gedung dan permukiman.

"Karena ancaman bencananya cukup tinggi maka perlu kesadaran lebih dini,"kata dia.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas/pengetahuan

masyarakat untuk dapat mengenali, memahami, menyadari sekaligus mengantisipasi jenis ancaman bencana di sekitarnya.

Dengan kata lain, Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bertujuan mendorong warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan

maupun murid agar menjadi subyek dalam penanggulangan bencana. Bukan lagi obyek dalam penanggulangan bencana.

"Mereka bukan lagi obyek tetapi subyek," kata dia.

Dalam program tersebut, guru/tenaga kependidikan dibekali ketrampilan seperti mengenal ancaman bencana, pertolongan pertama pada gawat darurat (PPGD), menyusun rencana kontinjensi, dan mengintegrasikan materi pengurangan risiko bencana ke dalam kurikulum pendidikan/materi pembelajaran.

"Lalu, semua warga sekolah juga diajak melakukan gladi lapang/simulasi bencana guna memahami cara evakuasi yang baik dan benar manakala terjadi suatu bencana," tambahnya

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra.Prasinta Dewi mengatakan BNPB menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, pencegahan bencana sudah ditangani bersama-sama artinya peran serta pentahelic di sini sudah terwujud.

"Dan kita harapkan ini akan menjadi contoh buat daerah yang lainnya. mengenai SPAB di sini adalah suatu kemajuan ya Di mana hampir semua sekolah di seluruh Indonesia sudah menerapkan atau sudah ada pendidikan mengenai sekolah dan bencana," kata dia

Seperti diketahui belum lama ini ada bencana di DKI di mana sekolah madrasah mengalami bencana yang menewaskan beberapa siswa.

Hal tersebut memacu mereka semua untuk bagaimana proses pengamanan dalam hal mengantisipasi dan hal mitigasi bila terjadinya bencana.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya