"Beda usia beda penanganan. Anak SD terkadang susah ngungkapin perkataannya, maka saya ajak gambar dibuat seneng sembari ngobrol," tuturnya.
Ratu menuturkan tujuan kegiatan ini untuk memunculkan rasa semangat anak-anak yang harus kembali bersekolah.
Meski beberapa anak yang memilih pindah sekolah, pihaknya sebagai psikolog harus tetap melihat keadaan mereka.
"Ada yang pindah sekolah dan lebih happy. Kita pun masih memperbolehkan setiap dua bulan sekali boleh ke sini ngecek kesehatannya," jelasnya.
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) KPAI 2022, pada Januari hingga Juni 2022 pihaknya telah menerima sebanyak 1358 pengaduan perlindungan anak.
Dengan rincian media pengaduannya yakni 1013 dari media daring (website, WhatsApp, Instagram, dan Twitter), 198 pengaduan langsung, 92 surat elektronik (email), dan 55 surat.
(Natalia Bulan)