“Pemecahan prestasi superlatif karsa dan karya anak bangsa pagi hari ini adalah bukti otentik bahwa Universitas Indonesia, sesuai dengan visinya, adalah pusat unggulan bukan hanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga di bidang kebudayaan,” ujar Rektor UI.
Pendiri MURI Profesor Dr. (HC). Jaya Suprana mengungkapkan yang dilakukan oleh UI merupakan pemecahan rekor yang paling mengesankan, membanggakan, menakjubkan, dan mengharukan.
"Ini bukan Rekor Indonesia, tapi Rekor Dunia. Saya belum pernah melihat yang seperti ini di belahan dunia manapun. 9.000 mahasiswa baru UI melakukan paduan suara sekaligus mencanting. UI hari ini membuat sejarah dan rekor baru, yaitu membatik dan paduan suara yang diikuti mahasiswa baru terbanyak di dunia,” kata Jaya Suprana.
Pemecahan Rekor MURI yang melibatkan banyak pihak tersebut juga berarti bahwa Universitas Indonesia telah beradaptasi dengan normal baru pascapandemi Covid-19, serta membuktikan bahwa UI adalah kampus yang rukun dan solid di internal sekaligus harum namanya di eksternal.
Ketua Senat Akademik UI Profesor Nachrowi Djalal Nachrowi juga menyampaikan rasa bangga, karena UI berhasil menorehkan prestasi baru, yaitu mencanting batik oleh 9.000 maba angkatan 2022.
Keberhasilan UI menorehkan prestasi ini merupakan buah wujud pelestarian UI dalam menjaga sekaligus memperkenalkan batik kepada khalayak luas.
Menurut Profesor Nachrowi, UI mampu memadukan perbedaan suku, budaya, bahasa, dari Sabang hingga Merauke.
Ia berharap dengan adanya perolehan rekor MURI ini, UI mampu menjaga persatuan dan kesatuan dan mampu berkontribusi dalam prestasi lain di kancah Asia Tenggara maupun global.
Pada kesempatan yang sama, pendiri Rolupat Batik Nusantara Henny menuturkan, sesuai dengan tema PKKMB UI tahun UI, yaitu Satu Karena Beda, Rolupat mendukung penuh upaya UI dalam menorehkan rekor MURI pada hari ini.