Selanjutnya Anggota Penelitian pertama sekaligus Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Susantiningrum menjelaskan bahwasanya Program Desa Wisata sebagai upaya pengembangan ekonomi kawasan yang bertolak dari potensi ekonomi, industri rakyat, dan seni budaya setempat yang dikemas dalam kegiatan pariwisata. Dengan kata lain, lanjut dia, desa wisata adalah salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi lokal.
Sementara Anggota Penelitian kedua sekaligus Dosen FKIP UNS, Nur Rahmi Akbarini memaparkan bahwa Desa Wisata Pilang lebih mengunggulkan pada potensi industri batik yang sudah ada sebelum menjadi desa wisata. Peluang ini pun yang juga telah ditangkap oleh BUMDes Berdikari yang pada tahun 2020 merencanakan pengembangan desa menjadi desa wisata batik.
“PPKwu LPPM UNS bersama BUMDes Pilang Berdikari telah mempersiapkan perencanaan pendirian Desa Wisata Batik Pilang sejak 2021. Salah satu usaha yang sudah terealisasi dalam perencanaan pendirian Desa Wisata Batik Pilang adalah tersusunnya strategi pemasaran Business Model Canvas (BMC),” lanjut Nur Rahmi Akbarini.
Baca juga: Mahasiswa UNS Ini Bantu Digitalisasi dan Wujudkan Pasar Rakyat Ber-SNI di Surakarta
Kemudian Anggota Penelitian ketiga sekaligus Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Dyah Yuni Kurniawati menerangkan bahwa Program Desa Wisata Batik Pilang ini akan berfokus pada wisata edukasi yang merupakan salah satu usaha dari BUMDes Pilang Berdikari.
Baca juga: UNS Resmi Terjunkan 3.627 Mahasiswa untuk Lakukan KKN di 66 Kecamatan
Adapun Ketua BUMDes Pilang Berdikari, Sutomo turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PPKwu LPPM UNS atas Program Desa Wisata Batik di Pilang ini.
“Terima kasih telah datang ke sini untuk membantu mendukung desa kami terkait pengembangan desa wisata,” tutup Sutomo.
(Fakhrizal Fakhri )