Asap hasil pembakaran mengandung senyawa-senyawa yang memiliki manfaat sebagai antioksidan, antibakteri dan juga sebagai perisa makanan.
Asap cair memiliki kandungan senyawa fenol, asam organik dan karbonil. Ketiga senyawa tersebut berperan dalam memperbaiki sifat produk ikan asap, antimikroba dan antioksidan.
Senyawa karbonil dalam asap cair berperan dalam pembentukan karakteristik ikan asap yang dihasilkan.
Asap cair merupakan bahan tambahan makanan yang telah masuk SNI 01-7-152-2006 sebagai perisa asap pada makanan.
Selain lebih terjamin, metode asap cair juga mudah diterapkan, penggunaan yang praktis, cita rasa produk lebih seragam, dapat digunakan secara berulang, dapat digunakan berbagai jenis bahan pangan, mengurangi pencemaran lingkungan, hingga senyawa karsinogen yang dapat direduksi/dihilangkan.
Penggunaan metode asap cair pun tergolong mudah. Pada ikan segar atau filet cukup dengan cara merendam produk dalam larutan asap cair pada waktu dan konsentrasi tertentu.