Sementara itu Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, menjelaskansejak pandemi Covid-19 di Canberra mulai mereda dan pemerintah melonggarkan aturan-aturan yang berkaitan dengan Covid-19, KBRI sudah beberapa kali menerima kunjungan sekolah dan kampus.
“Sejak Februari lalu pemerintah Canberra melakukan pelonggaran aturan mengenai Covid, sejak itu Balai Budaya di KBRI kami buka kembali untuk kunjungan sekolah maupun kampus. Kedatangan siswa dari Canberra Girls Grammar School ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya sudah ada beberapa kampus dan sekolah yang berkunjung ke sini,” ujar Najib.
Atdikbud Najib mengaku senang menerima kedatangan para siswa yang ingin mengenal budaya Indonesia. “Kedatangan mereka ke Balai Budaya Indonesia menunjukkan ketertarikan mereka terhadap Indonesia, ini adalah kesempatan bagi kita untuk membuat daya tarik Indonesia semakin nyata di mata siswa-siswa Australia, sehingga diharapkan mereka suka dan mau berkunjung ke Indonesia di waktu yang akan datang,” tuturnya.
Najib juga mengundang para siswa CGGS dan para guru untuk sama-sama belajar gamelan di KBRI.
“Di KBRI ada gamelan Jawa dan Bali. Saat ini kami memiliki kelompok gamelan Sekar Langit yang berlatih gamelan Bali setiap hari selasa sore. Jika para siswa dan guru tertarik untuk belajar gamelan lebih jauh, baik gamelan Jawa maupun gamelan Bali, kita dapat membuka kelas baru di hari lain”, tutup Najib.
(Erha Aprili Ramadhoni)