JAKARTA - Penentuan jatuhnya bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri biasanya ditentukan dengan melihat hilal. Hilal merupakan fase sabit yang nampak di awal bulan baru. Mengutip dari muhammadiyah.or.id, penampakan hilal atau bulan sabit adalah acuan dalam penanggalan kalender Qamariah, yang menjadi tanda bahwa telah memasuki bulan baru.
Metode pengamatan hilal disebut sebagai rukyatul hilal dan sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Diyakini hilal adalah bukti paling kuat dalam pergantian periode fase bulan sabit tua dan bulan mati. Selain rukyatul hilal, metode lain yang digunakan dalam penanggalan kalender Hijriah adalah hisab, yakni membuat perkiraan posisi matahari dan bulan pada bumi dengan melakukan perhitungan.
Metode pengamatan hilal atau rukyatul hilal maupun perhitungan hisab adalah cara umat Muslim untuk menentukan awal bulan di bulan-bulan yang memiliki momen penting, seperti Dzulhijjah, Syawal, dan Ramadan. Meskipun kerap menimbulkan polemik di masyarakat karena sering terjadi perbedaan pendapatan dan simpulan penanggalan, tidak dipungkiri bahwa mengamati hilal adalah suatu ilmu yang menarik untuk dipelajari.
Karena itu, bagi kamu yang ingin tahu bagaimana cara melihat hilal atau terlibat dalam penanggalan Ramadan dan Syawal seperti yang dilakukan oleh Kementerian Agama, maka bisa memilih jurusan astronomi Islam (ilmu falak) saat kuliah.