JAKARTA - Nilai-nilai Pancasila terhadap pengaruh globalisasi perlu kita pertahankan. Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Selain itu, Pancasila dapat digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri.
Arus globalisasi yang semakin marak dan kuat serta tidak dapat dihentikan banyak merubah bagian-bagian dalam tatanan kehidupan manusia di seluruh dunia, tidak terkecuali dengan Indonesia. Globalisasi yang banyak mempengaruhi tatanan kehidupan ini sejatinya tidak terlepas dari masyarakatnya itu sendiri.
Globalisasi secara umum juga menghasilkan dampak, baik dampak positif maupun negatif. Di dalam tatanan masyarakat, globalisasi memberikan banyak dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan terutama dalam bidang teknologi yang memudahkan. Namun, tak sedikit pula dampak negatif yang dihasilkan globalisasi bagi seluruh aspek kehidupan mulai dari sosial, budaya, ekonomi, dan lain-lain.
Dengan adanya Pancasila, masyarakat dapat terus berpegang teguh terhadap bangsa Indonesia dan kecintaannya terhadap negara serta dapat menghindari hal-hal yang dapat merusak sebagai akibat dari adanya globalisasi. Pancasila penting karena merupakan jiwa dan pandangan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai dalam sila pertama ini merupakan perwujudan tujuan manusia pada pencipta-Nya sebagai makluk Tuhan yang Maha Esa. Sehingga dalam tingkah laku, perbuatan, perwujduan, kehidupan, penyelenggaraan, dan lain sebagainya harus dijiwai dalam lingkup nilai-nilai keagamaan.
2. Kemanusian yang adil dan beradab, dalam sila kedua ini terkandung nilai yang menjelaskan bahwa suatu negara diharuskan memperhatikan dan menjunjung tinggi warga negara sebagai makhluk yang beradab. Harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi sebagai makhluk Tuhan yang memiliki hak-hak yang melekat dalam dirinya. Berdasarkan sila kedua ini, seluruh tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan manusia hendaknya sesuai dengan norma dan hukum.
3. Persatuan Indonesia, pada sila ini terdapat nilai yang menunjukkan kodrat manusia sebagai suatu individu dan makhluk sosial. Dalam kehidupan di negara Indonesia yang memiliki beragam perbedaan dari mulai individu hingga dalam suatu kelompok, agama, ras, maupun golongan, maka hal ini berperan penting untuk dapat memperkuat persatuan dan kesatuan yang juga tertuang dalam semboyan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dalam sila keempat ini terkandung nilai dalam menjunjung tinggi demokrasi di Indonesia. Demokrasi yang dalam pelaksanaannya begitu mementingkan rakyat dan hak-haknya dinilai sebagai suatu subjek pokok dalam suatu negara. Rakyat dalam peranannya merupakan aspek pembentuk negara dan asal terbentuknya suatu kekuasaan. Oleh karena itu, dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dikedepankannya nilai demokrasi dan kerakyatan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sila ini tentang peranan rakyat yang begitu penting dalam suatu negara demokrasi mengharuskan terwujudnya suatu keadilan antarmasyarakat. Beberapa keadilan yang harus diwujudkan ialah keadilan yang terjadi antara negara dengan warga negara di dalamnya dan juga sebaliknya, serta keadilan antarwarga negara yang satu dengan yang lainnya dalam suatu negara.