YOGYAKARTA - Dosen program studi (prodi) Teknologi Mesin Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), M Abdus Somad berhasil menciptakan Aerator (alat pompa air oksigen) kolam ikan tenaga surya dengan sistem operasional berbasis Internet of Things (IoT). Selain hemat energi juga ramah lingkungan dan mudah dalam pengoperasiannya.
M Abdus Somad mengatakan awal pembuatan alat ini, karena aerator yang selama ini digunakan oleh petani tambak udang atau ikan di daerah pantai, masih menggunakan tenaga diesel dan operasionalnya masih manual. Hal ini tentu berpengaruh pada produktivitas dan efisiensi waktu.
BACA JUGA: UMY Akan Produksi Massal Face Shield untuk Atasi Kelangkaan
“Berawal dari itu, saya mengajak empat mahasiswa membuat aerator tenaga surga berbasis IoT ini,” kata Abdus, Sabtu (16/10/2021).
Abdus menjelaskan secara garis besarnya, fungsi Aerotor tetap sama yaitu sebagai pompa air oksigen untuk pemenuhan kebutuhan oksigen air bagi udang atau ikan. Bedanya Aerator yang bisanya digunakan petani udang atau ikan di pantai Aerator yang digunakan bertenaga diesel dan pengoperasiannya masih manual. Sedangkan aerotor karya Abdus Somad dijalankan dengan tenaga solar sel (tenaga surya) dan pengoperasionalnya berbasis IoT.
“Selain hemat energi, pengoperasiannya pun sangat mudah hanya menggunakan jaringan internet memakai aplikasi Telegram (bot). Jadi sangat fleksibel,” paparnya.
BACA JUGA: Kominfo: Potensi Industri Aplikasi Capai Rp1.734 Triliun pada 2020
Eerator yang diciptakan terdiri dari kotak hitam berisi aki berfungsi menampung daya dan pelindung sistem IOT, diapit oleh dua kincir berwarna kuning di sisi kanan dan kiri terbuat dari bahan komposit serat alam, dua panel surya di bagian atas dan dua pelampung dari jerigen untuk menahan beban alatnya yang berkisar kurang lebih 100 kg.
“Pada saat uji coba, aerator itu mampu dioperasikan menggunakan bot Telegram dari jarak kurang lebih 3 km,” jelasnya.