JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim, menyampaikan, pembelajaran online tidak akan menyubstitusi peran sekolah. Namun, hanya sebagai suplementer bagi peserta didik untuk mengasah kemampuannya di luar sekolah.
"Banyak orang mengira itu akan substitusi dari sekolah. Sebenarnya itu adalah suplementer. Anak-anak kita semuanya hampir belajar dari YouTube memang demokratisasi daripada pembelajaran itu adalah tren yang ada. Argumen saya itu tidak akan menggantikan sekolah," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam MNC Forum LIX ke 59 "Transformasi Sistem Pendidikan Indonesia di Era Digital", Selasa,(05/10/2021).
Menurutnya, potensi dari materi dan konten online bersifat limitless. Sehingga harus menjadi proliferasi konten yang akan membantu guru-guru dan murid-murid meningkatkan kemampuan.
"Menurut, saya dampaknya untuk guru pun lebih baik karena guru-guru bisa menggunakan materi untuk membuat pembelajaran yang lebih relevan dan menyenangkan buat mereka. Konten-konten online ini harus terus berkembang untuk mendukung aspirasi murid-murid yang mungkin tidak ia dapatkan di sekolah," tuturnya.
Dengan begitu, pembelajaran menggunakan konten-konten online, lanjutnya, harus menjadi tren yang didorong dan dipuji oleh pemerintah. Termasuk berbagai platform online yang menyediakan berbagai konten dan aplikasi untuk edukasi.
Baca Juga : Menteri Nadiem Sebut Cara Belajar di Sekolah Harus Terdisrupsi
Hal ini akan jauh lebih besar potensi nya terutama untuk perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Yang mana komponen pembelajaran online telah mensubstitusi jam di ruang kelas.