Dia juga mengaku bahwa pembimbing disertasinya itu bermaksud memerkosanya kemudian memperlakukannya dengan perbuatan yang tidak menyenangkan di ruang penelitian setelah indisen tersebut.
Namun pelaku membantah tuduhan itu. Kepada Beijing Youth Daily, dia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum untuk menanggapi tuduhan tersebut.
Badan Keluarga Berencana China menyebutkan bahwa lebih dari 30 persen mahasiswa di daratan Tiongkok mengalami kekerasan seksual atau perbuatan asusila selama 2017.
Seorang pembimbing program doktoral di Xiamen University juga dicabut sertifikat mengajarnya dan dipecat dari jajaran pengurus Partai Komunis China setelah dinyatakan bersalah akibat melakukan perundungan seksual terhadap sejumlah mahasiswinya pada tahun lalu.
(Susi Fatimah)